PERANCANGAN PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN TOPOLOGI
JARINGAN LOKAL SECARA VISUAL MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 6.0
Abstrak
Pengenalan jaringan komputer dan pemahamannya secara global sebagai bekal dalam mengambil
sertifikasi CCNA 640 – 507, proses pengenalan jaringan komputer yang membutuhkan biaya besar apabila
pemahaman ini dilakukan dengan cara menyediakan peralatan sendiri untuk praktek sertan belum adanya
program pengenalan yang mendasar dan simulasi jaringan versi Bahasa Indonesia.
Dengan menggunakan kombinasi program Delphi dan macromedia Flash, proses pemahaman menjadi
lebih mudah dan interaktif. Aplikasi pembelajaran program bantu yang berbasis komputer untuk menangani
masalah tertentu, dalam hal ini untuk menangani masalah pengenalan jaringan komputer dan pengoperasian
routers di dalam internetworking. Secara umum kita dapat mengenal dan memahami cara kerja routers, mampu
mendesain suatu internetworking dengan menggunakan router baik secara hardware maupun software,
penghematan biaya yang dikeluarkan dalam memahami penggunaan router dan mampu mengatasi
troubleshoting yang muncul di dalam implementasi penggunaan router.
Selain itu juga untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan bidang ilmu komputer, daya tarik
khususnya dalam mempelajari jaringan komputer, internetworking serta pengenalan router yang mendalam dan
juga sebagai acuan bila menghadapi masalah yang sama.
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Suatu sistem jaringan komputer mejadi
begitu berkembang sejak ditemukannya jaringan
komputer sebagai sarana untuk berkomunikasi dan
penyampaian informasi yang lebih cepat, dan
efisien. Suatu informasi dewasa ini dapat menyebar
dengan begitu cepatnya.
Dalam mendesain sistem jaringan komputer
diperlukan suatu keahlian dan pemahaman tentang
cara mendesain dan mengimplementasikan sistem
jaringan itu sendiri. Pemahaman tersebut meliputi
banyak hal seperti koneksi jaringan, tipe jaringan,
serta topologi yang akan diimplementasikan ke
dalam network itu sendiri.
Pembelajaran terhadap jaringan komputer
sendiri tidak terbatas akan teknik desain jaringan
secara teori. Dibutuhkan praktek nyata sebagai
kelanjutan pemahaman dan pembelajaran terhadap
jaringan komputer. Banyak hal yang perlu menjadi
landasan didalam memahami jaringan komputer.
Point utama didalam pembelajaran suatu sistem
jaringan komputer adalah pemahaman akan elemen
penyusun dari jaringan komputer, teknik
mendesain hingga implementasi serta internet
working.
Pemahaman terhadap jaringan komputer
dan internetworking membutuhkan pula keahlian
dan pemahaman akan hal-hal yang menyangkut
cara menghubungkan satu jaringan dengan jaringan
yang lain memalui teknik-teknik tertentu. Salah
satu contoh adalah peroutingan IP Address dan
NAT (Network Address Translation), dimana
semua itu bisa didapat pada sistem router.
Peroutingan dan NAT itu dapat menggunakan
router (Contoh :Cisco, Orinoco, Marconi, Lucent,
dan lain-lain) atau secara software dengan
menggunakan operating sistem khusus jaringan
seperti Linux, FreeBSD, UNIX, Windows NT, atau
dengan program pihak kedua seperti WinGate,
WinRoute, WinProxy, dan sebagainya.
Untuk memahami pengertian dan cara mendesain
suatu sistem jaringan komputer serta cara kerja dan
implementasinya diperlukan keahlian khusus yang
diperoleh melalui pelatihan tertentu. Sebagai
contoh adalah sertifikasi CCNA 640–507 dan
CCDA. Sertifikasi tersebut diterbitkan sebagai
lisensi dan pengakuan terhadap seseorang yang
dikeluarkan oleh perusahaan Cisco sistem. Dengan
berbekal sertifikasi tersebut seseorang memiliki
keahlian khusus akan jaringan komputer yang
memiliki standar dan pengakuan internasional,
keahlian tersebut merupakan komponen vital dan
sangat dibutuhkan di dalam dunia informasi. Proses
pengambilan kursus di atas memakan waktu yang
singkat, tetapi biaya yang dibutuhkan untuk
mengikuti sertifikasi tersebut sangat besar. Selain
itu mutlak dibutuhkan pemahaman yang mendalam
terlebih dahulu.
Dari latar belakang di atas maka penulis membuat
Tugas Akhir ini dengan judul “Perancangan
Program Bantu Pembelajaran Topologi
Jaringan Lokal Secara Visual Dengan
Menggunakan Borland Delphi 6.0” dengan
harapan masalah di atas dapat diatasi.
1.2 Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah
Merancang program bantu pengenalan jaringan
komputer dengan harapan dapat membantu di
dalam mendesain jaringan komputer.
1.3 Pembatasan Masalah
Pembatasan masalah pada penulisan Tugas
Akhir ini adalah :
1. Perancangan program bantu pembelajaran
jaringan lokal dengan topologi star.
2. Perancangan program yang didesain dengan
simulasi jaringan ini memakai empat
komputer, satu server, dan satu hub.
II. KONSEP DASAR JARINGAN AREA
LOKAL
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer merupakan suatu sistem
yang dihubungkan komputer bersama-sama melalui
media fisik dan software dalam suatu jaringan yang
memfasilitasi komunikasi antara komputer-
komputer tersebut, berdasarkan skema atau
topologi tertentu.
Pada suatu sistem jaringan komputer dapat
memungkinkan pengguna saling berkomunikasi
dan bertukar informasi, dan bersama-sama
menggunakan sumber daya seperti tempat
penyimpanan data, printer, serta mengakses remote
host atau jaringan lain. Hal yang telah diuraikan di
atas adalah salah satu alasan yang menjadi landasan
dicetuskannya suatu bentuk sistem jaringan
komputer. Sebuah jaringan komputer yang sangat
sederhana bisa digambarkan seperti gambar 2.1
Jaringan komputer sederhana
Pada gambar 2.1 terlihat bahwa komputer
1 dan komputer 2 terhubung melalui media fisik.
Komunikasi antara keduanya berlangsung melalui
media fisik tersebut. Media fisik ini bisa berupa
kabel, ataupun udara yang menjadi media bagi
komunikasi elektromagnetik. Bila jaringan
komputer ini terdiri dari cukup banyak komputer
yang menempati suatu area lokal, maka jaringan
ini dinamakan jaringan komputer local (Local
Area Network). Pada gambar 2.2 memperlihatkan
contoh jaringan LAN, definisi dari LAN itu sendiri
LAN merupakan jaringan milik pribadi yang
ditempatkan di dalam suatu area local (gedung atau
kampus) yang menghubungkan komputer-
komputer pribadi dan workstation untuk memakai
bersama resource dan saling bertukar informasi.
Pada dasarnya jaringan komputer merupakan
kumpulan dari komunikasi data yang berpindah
dari satu komputer ke komputer yang lain. Untuk
dapat mengirimkan data, pada komputer harus
ditambahkan alat khusus, yang dikenal sebagai
network interface (antarmuka jaringan). Jenis
antarmuka jaringan ini bermacam-macam,
bergantung pada media fisik yang digunakan untuk
mentransfer data tersebut. Melalui antarmuka
jaringan inilah komputer akan menerima dan
mengirim data ke komputer tujuan.
Kecepatan perpindahan data juga sangat
tergantung dengan antarmuka ini dan media
perantaranya. Informasi ini mengalami proses
panjang melalui berbagai lapisan dan jaringan
komputer. Pertama–tama informasi itu diolah
menjadi data-data yang kemudian diolah menjadi
segmen–segmen. Selanjutnya diolah menjadi
paket-paket, kemudian menjadi frame, dan terakhir
menjadi bit yang dapat dikirim melalui kabel
jaringan ke komputer lain untuk diproses balik
guna mendapat informasi asal.
Oleh sebab itu supaya suatu jaringan dapat
berfungsi dengan baik, diperlukan suatu definisi
yang jelas untuk proses-proses yang terjadi di
dalam jaringan tersebut.
2.1.1 Konsep IP Address
Komputer mengidentifikasi alamat setiap
komputer menggunakan sekumpulan angka
sebanyak 32 bit yang dikenal sebgai IP address.
Adanya IP address merupakan konsekuensi dari
penerapan Internet Protocol untuk
mengintegrasikan jaringan komputer Internet di
dunia. Seluruh host (komputer) yang terhubung ke
Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP
harus memiliki IP Address sebagai alat pengenal
host pada network. Tidak boleh ada satu IP Address
yang sama dipakai oleh dua host yang berbeda.
2.1.2 Struktur IP Address
IP Adrress terdiri dari bilangan biner sepanjang 32
bit atas 4 segmen. Tiap segmen terdiri atas 8 bit
yang berarti memiliki nilai decimal dari 0-255.
Range address yang bisa digunakan adalah dari
0000000.00000000.00000000.00000000 sampai
dengan 11111111.11111111.11111111.11111111
Jadi ada sebanyak 232 kombinasi address yang
bisa dipakai diseluruh dunia, jadi jaringan TCP/IP
dengan 32 bit address mampu menampung
sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host.
IP Address dapat dipisahkan menjadi 2
bagian, yaitu bagian network (bit-bit
network/network bit) dan bagian host (bit-bit
host/host bit). Bit network berfungsi untuk
mengidentifikasi suatu network dari network
lainnya, sedangkan bit host berfungsi untuk
mengidentifikasi host dalam suatu network. Jadi
seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang
sama memiliki bit network yang sama pula.
Sebagian dari bit-bit bagian awal dari IP Address
merupakan network bit/network number, sedangkan
sisanya untuk host. Garis pemisah antara bagian
network dan host tidak tetap, bergantung kepada
kelas network.
Untuk dapat menandai kelas satu dengan kelas
yang lain, maka dibuat beberapa peraturan sebagai
berikut :
• Oktet pertama kelas A harus dimulai dengan
angka biner 0.
• Oktet pertama kelas B harus dimulai dengan
angka biner 10.
• Oktet pertama kelas C harus dimulai dengan
angka biner 110.
Disamping itu ada pula beberapa peraturan
tambahan yang perlu juga untuk diketahui, yaitu:
• Angka 127 di oktet pertama digunakan untuk
topback.
• Network ID tidak boleh semuanya terdiri atas
angka 0 atau 1.
• Host ID tidak boleh semuanya terdiri atas
angka 0 atau 1.
Selain ketiga kelas diatas, ada 2 kelas lagi yang
ditujukan untuk pemakaian khusus, yakni kelas D
dan kelas E. Jika 4 bit pertama adalah 1110, IP
Address merupakan kelas D. Kelas terakhir adalah
kelas E (4 bit pertama adalah 1111 atau sisa dari
seluruh kelas).
Pada saat alokasi IP Address di seluruh dunia
telah habis, oleh karena itu jika ingin mendapatkan
alokasi IP Address harus meminta kepada ISP
(Internet Service Provider). Sedangkan ISP yang
ada di Indonesia juga mengalami keterbatasan
dalam persediaan IP Address. Komputer yang
hanya berfungsi sebagai Client untuk mengakses
layanan internet sebaiknya diberi IP lokal.
2.2 Dasar – dasar LAN
2.2.1. Konsep Desain LAN
Suatu LAN dapat dibuat secara sederhana
untuk satu atau dua buah server dan dua hingga 8
buah workstation relatif sangat mudah digunakan.
Cukup dengan menghubungkan server dan
workstation tersebut dengan suatu hub atau switch,
maka sudah dapat membuat suatu LAN yang dapat
bekerja dengan baik. Konsep mendesain LAN
antara lain :
1. Menentukan jumlah server dan
host/workstation dalam LAN.
2. Menentukan Class IP yang akan digunakan.
3. Topologi LAN yang akan digunakan.
4. Menentukan kabel yang digunakan.
Server merupakan komputer pusat yang
mengendalikan seluruh aktivitas jaringan
komputer. Fungsi server selain mengatur network
juga digunakan sebagai pusat penyimpanan semua
data atau program yang dapat diakses oleh
komputer client. Arsitektur jaringan client Server
adalah suatu model koneksitas pada jaringan yang
mengenal adanya server dan client, dimana
masing-masing memiliki fungsi yang berbeda
antarasatu dengan yang lainnya.
Pada model ini terdapat terminal khusus
yang dapat melayani sampai pelayanan komputasi.
Server dapat menyaring data, aplikasi, dan
peripheralseperti hardisk, printer, modem dan
lainnya. Pada dasarnya prinsip kerja dari client
server sangat sederhana, dimana server akan
menunggu permintaan dari client, kemudian
memproses dan memberikan hasilnya kepada
client. Sedangkan client akan mengirimkan
permintaan ke server, menunggu proses dan
melihat visualisasi hasil prosesnya. Sistem client
server ini dirancang untuk pembangunan jaringan
komputer berskala luas.
Disamping faktor diatas pada dasarnya
perancangan jaringan komputer yang baik harus
mengikuti beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Perhitungan bandwitdth yang dibutuhkan, yang
sangat penting agar backbone jaringan dapat
menunjang pengiriman data antar segmen. Hal
ini dilakukan dengan menentukan jumlah
maksimum workstation dalam satu segmen, atau
menentukan jenis peralatan dan untuk protokol
jaringan yang tepat.
2. Pelajari aplikasi yang digunakan pemakai,
misalnya pemakaian data base dengan client
server dimana penggunaan sumber daya yang
efektif adalah sangat penting misalnya beberapa
jumlah klien yang dapat berhubungan dengan
server.
3. Perhatikan jalur kritis dimana jika jalur tersebut
maka hubungan ke suatu segmen jaringan
terputus. Untuk itu diperlukan jalur alternatif
sebagai backup.
4. Perhatikan keseimbangan beban jaringan (load
balance) dimana jalur ganda dapat digunakan
bergantung pada beban jaringan.
5. Penggunaan model desain hierarki dalam
mendesain suatu jaringan komputer yang
kompleks seperti yang akan dibahas dibawah.
Hierarchical Design Model merupakan tipe
model yang dapat digunakan untuk desain
perancangan jaringan komputer. Dengan
menggunakan model desain hierarki ini, desain
jaringan mejadi lebih mudah, karena perancangan
jaringan dapat memfokuskan perhatiaannya pada
suatu lapisan tertentu dan pelacakan kesalahan juga
menjadi lebih mudah.
2.2.2 Topologi Jaringan
2.2.2.1 Topologi Star
Topologi ini mempunyai bentuk suatu
bintang dimana setiap komputer yang terhubung ke
jaringan dengan topologi ini sama-sama
dihubungkan kepada suatu perangkat keras sebagai
“ titik tengahnya “ perangakat keras ini biasanya
berupa hub/switch atau sebuah komputer dengan
banyak Network Interface Card.
Gambar 2.3 memperlihatkan gambar topologi
star, dimana dalam topologi star sebuah terminal
pusat bertindak sebagai pengatur dan pengendali
semua komunikasi data yang terjadi. Terminal-
terminal lain terhubung kepadanya dan pengiriman
data dari satu terminal ke terminal lainnya melalui
terminal pusat.
Terminal pusat akan menyediakan jalur
komunikasi khusus antara dua terminal yang akan
berkomunikasi. Topologi ini mudah untuk
dikembangkan, baik untuk penambahan atau
pengurangan terminal. Banyaknya terminal yang
dapat terhubung tergantung pada jumlah port yang
tersedia pada hub yang digunakan.
2.2.2.2 Topologi Bus
Topologi bus semua terminal terhubung
ke jalur komunikasi. Informasi yang dikirim akan
melalui semua terminal pada jalur tersebut. Jika
alamat yang tercantum pada data atau informasi
yang dikirim sesuai dengan alamat terminal yang
dilalui, maka data atau informasi tersebaut akan
diterima dan diproses.
Sebaliknya maka data atau informasi
tersebut akan oleh terminal yang dilaluinya.
Topologi ini paling sederhana, dimana setiap
terminal dilengkapi dengan sebuah NIC (Network
Interface Card), yang dihubungkan pada sebuah
kabel coaxial tunggal. Gambar 2.4 berikut
memperlihatkan gambar topologi bus.
Topologi ini sangat cocok untuk
pembangunan jaringan berskala kecil, jumlah
terminal dapat ditambah atau dikurangi secara
fleksibel. Kelemahan dari topologi ini
apabila ada terminal yang mati, maka operasional
jaringan akan terganggu.
2.2.2.3 Topologi Ring
Jaringan komputer dengan menggunakan
topologi ini hampir sama dengan topologi bus,
tetapi kedua terminal yang berada di ujung saling
dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran/cicin.
Setiap informasi yang diperoleh diperiksa
alamatnya oleh terminal yang dilaluinya, jika
bukan untuknya maka informasi ini akan
dilewatkansampai menemukan alamat yang benar.
Setiap terminal jaringan komputer pada topologi ini
saling bergantung, sehingga bila terjadi kerusakan
pada satu terminal maka seluruh jaringan akan
terganggu. Gambar 2.6 berikut ini memperlihatkan
gambar topologi ring.
2.2.2.4 Topologi Tree
Topologi tree merupakan perpaduan
antara topologi garis lurus dan topologi bintang,
yang terdiri dari kelompok-kelompok dari
workstation konfigurasi bintang yang
menggunakan topologi garis lurus/linier. Topologi
ini memungkinkan pengembangan jaringan yang
telah ada, dan memungkinkan sebuah perusahaan
mengkonfigurasi jaringan sesuai dengan
kebutuhannya.
2.2.2.5 Topologi Complete/Hybrid
Topologi ini merupakan gabungan dari
topologi-topologi jaringan diatas. Jika topologi tree
adalah topologi yang banyak dipakai pada internet,
topologi hybrid ini adalah topologi backbone
internet dimana masing-masing node saling
terhubung sehingga apabila terjadi kegagalan
dalam satu node maka backbone routing masih
dapat berjalan.
2.3 Komponen Pembentuk Jaringan
Untuk membangun suatu jaringan lokal,
maka dibutuhkan beberapa komponen. Adapun
komponen tersebut dikelompokkan dalam dua
bagian, yaitu :
1. Perangkat keras yang meliputi komputer
server, terminal, media trasmisi, Network
Interface Card (NIC), konektor dan peripheral
lainnya.
2. Perangkat lunak yang meliputi sistem operasi
jaringan.
2.4 Perangkat Keras Jaringan
Perangkat keras jaringan sangat banyak
sekali, beberapa diantaranya adalah :
2.4.1 Media Trasmisi
Media transmisi merupakan perangkat
yang digunakan untuk menghubungkan antara satu
komputer dengan komputer atau peripheral lainnya.
Media ini juga berfungsi sebagai infrastruktur
transmisi data dari workstation menuju ke server
Jenis kabel twisted pair ini sangat luas
pemakaiannya karena tidak memerlukan keahlian
dalam pemasangannya yang diperlukan hanyalah
RJ Connector dan crimping tool.
Kabel ini sering digunakan pada jaringan
telepon bedanya adalah connector yang digunakan,
pada telepon digunakan RG-11 sedangkan untuk
jaringan komputer digunakan RG-45. Kabel ini
memiliki penggolongan dengan kecepatan
transmisi data yang berbeda-beda.
Penggolongannya adalah CAT (Category),
sedangkan yang umum dipakai adalah CAT-3 yang
kecepatan transmisi datanya sampai dengan 10
Mbps, CAT-5 sampai dengan 100 Mbps serta
CAT-7 yang mampu menyalurkan data dalam
hitungan Giga bit per detiknya. Kabel ini sendiri
dibagi lagi menjadi dua kelompok besar yaitu UTP
(Unshielded Twisted Pair) dan STP (Shielded
Twisted Pair), dimana penggunaannya berdasarkan
kondisi daerah kabel itu dipakai, jika dipakai dalam
ruangan yang cukup, maka memakai UTP.
Sedangkan STP akan lebih dipilih jika
jaringan komputer tersebut melingkupi daerah yang
banyak terdapat noise maupun sumber gelombang
elektromagnet. Diluar kaabel twisted pair adapula
coaxial kabel ataupun fiber optik yang mempunyai
fungsi yang sama.
2.4.2 Network Interface Card (NIC)
Network Interface Card (NIC) biasa
disebut network adapter card merupakan sebuah
kartu elektronik yang dipasang pada semua
komputer yang ingin dihubungkan pada suatu
network, disamping itu juga bertugas sebagai antar
muka fisik antara komputer dengan kabel jaringan
yang ada.
Card ini dipasang pada slot yang kosong
pada workstation atau pada server. Setelah card
dipasang dan dikonfigurasikan pada slot yang
tersedia maka kabel jaringandihubungkan pada port
yang tersedia pada card untuk membuat koneksi
fisik antar komputer dengan jaringan komputer.
Fungsi NIC antara lain :
1. Mengirimkan data untuk dikirimkan pada
jaringan.
2. Mengirimkan data ke komputer lain.
NIC harus memliki satu alamat untuk
menunjukkan lokasi komputer pada suatu
system jaringan. Untuk itu dibuat suatu alamat
yang disebut sebagai network address yang
ditetapkan oleh IEEE. Alamat ini dipasang
pada NIC saat proses produksi (disebut juga
sebagai MAC address).
3. Mengatur aliran data antar komputer dan
jaringan.
Sebelum NIC mengirimkan data melalui jaringan
maka terlebih dulu dilakukan komunikasi dengan
NIC penerima apakah dapat berkomunikasi dengan
kecepatan dan parameter yang sama.
2.4.3 Hub
Hub dapat juga disebut sebagai share-hub
atau share bandwith device. Hub merupakan suatu
terminal yang digunakan sebagai penghubung
antara suatu NIC dengan NIC yang lainnya
didalam suatu system jaringan. Fungsi hub yaitu
untuk memperkuat sinyal dan tidak memiliki
tingkat kecerdasan untuk menentukan tujuan akhir
informasi yang lain.
Hub hanya digunakan pada jaringan
komputer yang menggunakan topologi star
sedangkan pada topologi lain seperti topologi bus,
hub tidak digunakan. Yang sering dipakai sekarang
ini adalah hub dari jenis swicth-hub karena terbukti
lebih cepat dan lebih aman.
2.4.4 Bridge
Bridge bekerja dilapisan data link dan
menggunakan MAC address untuk meneruskan
paket-paket data ke tujuannya.
Jaringan dengan bridge.
Bridge juga dapat mengurangi kemacetan
pada jaringan komputer maka jaringan tersebut
dibagi-bagi menjadi beberapa segmen jaringan
yang lebih kecil. Gambar 2.8 berikut
memperlihatkan bahwa peralatan jaringan dapat
membagi suatu jaringan menjadi dua segmen.
Salah satu kelemahan bridge adalah jika alamat
yang diterima tidak dikenal oleh bridge, maka
bridge akan menyiarkan berita ke network dari
segmen lain sebagai pemberitahuan. Hal tersebut
dapat menyebabkan terjadinya broadcast storm
(badai siaran) yang dapat menyebabkan kemacetan
total di jaringan komputer.
2.4.5 Switch
Switch sering disebut dengan switch
lapisan kedua (layer-2 switch) dikarenakan switch
juga bekerja pada lapisan data link. Cara kerja
switch hampir sama dengan bridge, hanya saja
switch memiliki sejumlah port sehingga sering
disebut dengan multi-port bridge.
Tampak pada gambar 2.9 bahwa switch dapat
digunakan langsung untuk menggantikan hub. Oleh
sebab itu cara menghubungkan komputer ke switch
sangat mirip dengan cara menghubungkan
komputer ke hub.
III. PERANCANGAN PROGRAM BANTU
PEMBELAJARAN TOPOLOGI
JARINGAN LOKAL
3.1. PERANCANGAN PROGRAM BANTU
Perancangan yang dilakukan pada
pembuatan program simulasi ini adalah
menentukan apa saja yang akan ditampilkan pada
program. Pada program simulasi ini akan
ditampilkan 5 buah Personal Computer yang akan
digambarkan dalam pembuatan jaringan. Topologi
jaringan yang dipakai dalam pembuatan program
ini adalah Topologi Star.
Dalam perancangan program bantu pembelajaran
topologi jaringan lokal ini langkah pertama yang
dilakukan adalah membuat rancangan dan flow
chart dari program yang akan dibuat. Pada gambar
3.1 secara umum program bantu pembelajaran
topologi yang dibuat dapat digambarkan sebagai
berikut:
1. Setelah program pertama kali diaktifkan
dirancang suatu tampilan untuk pemilihan PC,
setting, pengisian, penggantian konfigurasi
jaringan dalam hal ini adalah IP Address dan
Subnet Mask.
2. Setelah jaringan dikonfigurasi maka terdapat
pilihan apakah jaringan akan diaktifkan.
3. Jika jaringan diaktifkan maka antara PC bisa
dishare atau dibagi sehingga koneksi, transfer
data bisa dilakukan.
4. Jika jaringan tidak diaktifkan maka transfer
data tidak bisa dilakukan, PC hanya berdiri
sebagai personal nonjaringan.
5. Program selesai.
Topologi
3.2. PEMBUATAN PROGRAM BANTU
Pembuatan program bantu ini dilakukan
berdasarkan rancangan yang telah dibuat. Setelah
prgram dijalankan maka dapat dilakukan beberapa
hal yaitu mensetting jaringan, melihat info,
transfer data, melihat status jaringan, dan keluar
program.
3.2.1. PEMBUATAN PROGRAM SETTING
JARINGAN UNTUK SERVER
Pembuatan program setting jaringan untuk
server adalah memasukkan nilai IP Address dan
Subnet Mask pada konfigurasi server. Secara
umum dapat digambarkan seperti pada gambar 3.2
sebagai berikut:
Gambar 3.2 Flowchart program pembantu setting
konfigurasi pada server:
Gambar 3.2 diatas menjelaskan bahwa
untuk setting konfigurasi pada server setelah nilai
IP Address dan Subnet Mask dimasukkan maka
akan terjadi pilihan data disimpan atau batal
disimpan, jika disimpan maka nilai IP Address dan
Subnet Mask akan dicantumkan pada server sebagai
patokan dalam konfigurasi jaringan keseluruhan,
jika tidak maka data tidak akan disinpan dan akan
mencatat nilai yang sebelumnya baik itu kosong
atau tidak.
3.2.2. PEMBUATAN PROGRAM SETTING
JARINGAN UNTUK USER
Dalam pembuatan program setting
jaringan untuk user secara garis besar hampir sama
dengan setting pada server, ditambah dengan
default gateway yang mengacu pada IP Address
pada server, seharusnya harus dibawah server tidak
berdiri sendiri. Ditambah lagi pengaktifan jaringan
apakah hendak dilink atau tidak. Secara umum
dapat diperlihatkan seperti pada gambar 3.3 sebagai
berikut :
Gambar 3.3 Flowchart program pembantu setting
konfigurasi pada user
Untuk setting konfigurasi pada server setelah nilai
IP Address, Default Gateway IP dan Subnet Mask
dimasukkan maka akan terjadi ada dua pilihan
apakh data disimpan atau batal disimpan, jika
disimpan maka nilai IP Address, Default Gateway
IP dan Subnet Mask akan dicantumkan pada server
sebagai patokan dalam konfigurasi jaringan
keseluruhan, jika tidak maka data tidak akan
disimpan dan akan mencatat nilai yang sebelumnya
baik itu kosong atau tidak dan data akan
keluar.Yang harus diperhatikan adalah pada Subnet
Mask, IP Address harus sama dengan yang
tersimpan pada server sehingga menjadi satu
bagian dari jaringan jika tidak maka setting
konfigurasi jaringan tidak akan berjalan dan
jaringan tidak bisa diaktifkan.
Kemudian satu hal lagi pada Default Gateway
harus merupakan bagian dari IP Address contoh :
192.16.10.1. maka defaultnya hatus berada di
bawah angka itu antara kisaran 0-9 (192. 16. 10. 10
s/d 192. 16. 10. 19 ), masalahnya adalah jika
terdapat dua server yang satu mempunyai IP
Address 192. 16. 10. 2 maka jika pada user ditukis
Default Gateway Ipnya 192. 16. 10. 20 s/d 192. 16.
10. 29 maka akan masuk pada settingan server
yang kedua. Setelah disimpan maka akan ada
pilihan apakah jaringan user hendak dilink dengan
server jika dilink maka akan ada pengecekkan
input konfigurasi jika ada yang salah maka harus
mengisi dengan input konfigurasi yang benar baru
bisa dilink.
3.2.3. PEMBUATAN PROGRAM
TRANSFER DAN PENGOLAHAN
DATA PADA JARINGAN
Pada program ini akan dibuat suatu
simulasi yang menggambarkan pengolahan data
yang bisa terjadi pada jaringan secara garis besar
dapat diperlihatkan seperti pada gambar 3.4
dibawah ini :
Gambar 3.4 Flowchart program pembantu Tranfer data
pada jaringan
Untuk proses pentransferan data hal-hal yang
mendasar adalah pertama-tama server harus
diaktifkan terlebih dahulu, setelah itu sebelum PC
dapat dishare akan dicek terlebih dahulu apakah
jaringan sudah terkoneksi, jika belum terkoneksi
hendaknya jaringan disetting terlebih dahulu agar
terkoneksi setelah itu dapat dipilih PC akan dishare
atau tidak jika jaringan terhubung dan antara PC
dishare maka proses transfer data dapat
dilaksanakan.
3.2.4. PEMBUATAN PROGRAM STATUS
JARINGAN
Dalam status jaringan hanya akan
diberitahukan apakah jaringan telah terkoneksi atau
belum, jika terkoneksi maka pada layar akan
muncul keterangan terhubung jika belum maka
akan muncul keterangan tidak terhubung pada
layar, seperti diperlihatkan pada gambar 3.5
berikut
IV. PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI
PROGRAM
Program pembelajaran topologi jaringan
secara visual ini dibuat dengan menggunakan
Borland Delphi 6,seperti tampak pada gambar 4.1.
Tombol Simpan digunakan untuk
menyimpan konfigurasi, sedangkan tombol Cancel
untuk membatalkan konfigurasi sehingga server
kembali seperti konfigurasi semula.
4.1 Konfigurasi Jaringan
Gambar 4.2 merupakan tampilan program
pada saat konfigurasi server.
Tombol Setting Server digunakan untuk melakukan
konfigurasi terhadap server. Hal yang dikonfigurasi
pada server adalah alamat IP dan subnet mask.
Alamat IP dan subnet mask server yang sedang
aktif juga ditampilkan disini. Seperti tampak pada
Gambar 4.2, konfigurasi alamat IP server adalah
192.168.0.1 dengan subnet mask 255.255.255.0
yang berarti jaringan termasuk dalam kelas C.
Gambar 4.3 Konfigurasi client.
Tombol Konfigurasi digunakan untuk
melakukan konfigurasi pada masing-masing client.
Hal yang dapat dikonfigurasi pada masing-masing
client adalah pilihan hubungan ke jaringan, alamat
IP, subnet mask dan gateway IP default. Untuk
menghubungkan atau melepaskan hubungan ke
jaringan, ditentukan dengan pilihan pada link ke
jaringan.
Gambar 4.3 merupakan tampilan
konfigurasi client yang telah dihubungkan ke
jaringan dengan konfigurasi subnet mask
255.255.255.0, alamat IP 192.168.0.1 dan gateway
IP default 192.168.0.10. Tombol Simpan
digunakan untuk menyimpan konfigurasi,
sedangkan tombol Cancel untuk membatalkan
konfigurasi sehingga client kembali seperti
konfigurasi semula.
4.2 Status Jaringan
Tombol Status Jaringan digunakan untuk
mengetahui bagaimana status apakah server sedang
aktif atau tidak, juga untuk mengetahui apakah
client sedang terhubung ke jaringan atau tidak
Gambar 4.4 menampilkan status jaringan.
Seperti terlihat bahwa server sedang aktif dan
client yang terhubung adalah PC1, PC2 dan PC3,
sedangkan PC4 sedang dalam keadaan tidak
terhubung ke jaringan. Keadaan ini dapat dilihat
pada teks status di bagian kanan maupun tampilan
visualnya di bagian kiri.
4.3 Transfer Data
Tombol Transfer Data digunakan untuk
melakukan transfer data antar client maupun
dengan server.
Gambar 4.5 menampilkan pilihan aktivasi
server dan sharing untuk tiap client. Hanya pada
server aktif saja pilihan sharing client dapat
dilakukan. Pilihan Sharing digunakan untuk proses
aktifasi sharing ini. Pada Gambar 4.5 tampak
bahwa server sudah aktif dan hanya client PC1 dan
PC3 saja yang sudah terhubung dan di-share,
sedangkan PC2 walaupun terhubung tetapi tidak
dishare.
Bila pilihan sharing diaktifkan pada client
yang belum terhubung akan muncul pesan seperti
tampak pada Gambar 4.6 ketika pengguna
mencoba untuk men-share PC4 yang belum
dihubungkan ke jaringan.
Gambar tiap client dapat diklik untuk
melakukan transfer data. Tampak pada Gambar 4.7
adalah proses transfer data dari PC1 dengan tujuan
PC3. Tombol Transfer digunakan untuk
melaksanakan transfer data dan tombol Abort
digunakan untuk membatalkan proses ini dan
kembali ke tampilan sebelumnya.
belum dishare.
Bila transfer data dilakukan dengan client
yang belum di-share, maka akan timbul pesan
bahwa client belum di-share. Gambar 4.8
menampilkan pesan tersebut ketika pengguna
mencoba untuk melakukan transfer data ke PC2
yang walaupun terhubung dengan jaringan tetapi
belum dishare sehingga proses transfer data tidak
dapat dilakukan.
yang sedang berlangsung.
Gambar 4.9 menampilkan proses transfer
data antara PC1 dan PC3 yang sedang berlangsung.
Dengan berhasilnya proses transfer data ini, maka
jaringan telah dikonfigurasi secara benar.
VI. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka kesimpulan
yang dapat diambil oleh penulis sari penyusunan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Perangkat lunak yang dibuat oleh penulis
merupakan sebuah program aplikasi yang
dapat mempermudah user, khususnya untuk
merancang program bantu pembelajaran
jaringan komputer.
2. Perancangan program bantu pembelajaran
yang dibuat memakai topologi jaringan local.
3. Dengan menggunakan perangkat lunak ini user
dapat memahami lebih jauh mengenai jaringan
komputer, mulai dari perangkat pendukung
hingga mendesain suatu jaringan komputer.
4. Proses pembelajaran jaringan menjadi lebih
mudah karena adanya keterangan serta manual
yang disertakan bersama program ini.
5. Pembelajaran Jaringan komputer yang
disimulasikan oleh program bantu mendukung
untuk pengaplikasian dasar Jaringan komputer
yang benar dan tepat.
6. Pada pengaturan jaringan komputer diperlukan
setting konfigurasi yang tepat, alat yang baik
sehingga menghasilkan jaringan yang baik.
7. Transfer data dari jaringan komputer yang
telah terhubung dapat membantu dan
memermudah pekerjaan karena kita dapat
menstransfer data dan membackup data tanpa
kesulitan atau melalui perpindahan hardware.
5.2 Saran
Saran-saran yang dapat penulis sampaikan
dalam rangka kemungkinan terdapat kekurangan
program yang berdasar pada waktu dan tempat
serta pengembangan perangkat lunak ini dimasa
mendatang sebagai berikut :
1. Pembelajaran tidak terfokus pada pengenalan
saja tapi bisa dibuatkan suatu bentuk yang
murni simulasi dan terfokus terhadap satu
objek.
2. Pengembangan lebih lanjut bias dioptimalkan
untuk desain jaringan virtual dimana terdiri
dari berbagai subnet, atau bahkan
internetworking VSAT dan Wireless Oriented
VI. DAFTAR PUSTAKA.
1. Agus J Salim .M, “Borland Delphi 5”,
Elex Media Komputindo, Gramedia,
Jakarta 2000.
2. Eko Nugroho, Ir., “Pengenalan
Komputer”, Andi Offset, Yogyakarta
1993.
3. Hendra Wijaya, “Cisco Router”, Elex
Media Komputido, Gramedia, Jakarta
2002.
4. Jogiyanto HM, “Analis Dan Desain
Sistem Jaringan Komputer, Edisi IV”
Andi Offset, Yogyakarta 1999
5. Ono W Purbo, “TCP/IP”, Edisi II, Elex
Media Komputindo, Gramedia, Jakarta
2001.
6. Tanenbaum S. Andrew, ”Jaringan
Komputer Edisi III”, Prenhallindo,
Jakarta, 1996.
7. Raymond McLeod, Jr “ Sistem Informasi
Manajemen”, Edisi Bahasa indonesia PT
Prenhallindo, Jakarta 1998
8. Sanyoto Gondodinyoto, “Pengantar
Komputer”, Elex Media Komputindo,
Gramedia, Jakarta 1995
9. Widodo Nugroho, “ Tip dan Trik
Pemrograman Borland Delphi ”, Elex
Tidak ada komentar:
Posting Komentar