Minggu, 29 Januari 2012

PERANCANGAN PROGRAM BANTU PEMBELAJARAN TOPOLOGI
JARINGAN LOKAL SECARA VISUAL MENGGUNAKAN BORLAND DELPHI 6.0

Abstrak
  Pengenalan  jaringan  komputer  dan  pemahamannya  secara  global  sebagai  bekal  dalam  mengambil
sertifikasi CCNA  640  –  507,  proses  pengenalan  jaringan  komputer  yang membutuhkan  biaya  besar  apabila
pemahaman  ini  dilakukan  dengan  cara  menyediakan  peralatan  sendiri  untuk  praktek  sertan  belum  adanya
program pengenalan yang mendasar dan simulasi jaringan versi Bahasa Indonesia.
  Dengan menggunakan kombinasi program Delphi dan macromedia Flash, proses pemahaman menjadi
lebih mudah  dan  interaktif. Aplikasi  pembelajaran  program  bantu  yang  berbasis  komputer  untuk menangani
masalah  tertentu, dalam hal  ini untuk menangani masalah pengenalan  jaringan komputer dan pengoperasian
routers di dalam internetworking. Secara umum kita dapat mengenal dan memahami cara kerja routers, mampu
mendesain  suatu  internetworking  dengan  menggunakan  router  baik  secara  hardware  maupun  software,
penghematan  biaya  yang  dikeluarkan  dalam  memahami  penggunaan  router  dan  mampu  mengatasi
troubleshoting yang muncul di dalam implementasi penggunaan router.
  Selain  itu  juga  untuk menambah  ilmu  pengetahuan  dan wawasan  bidang  ilmu  komputer,  daya  tarik
khususnya dalam mempelajari jaringan komputer, internetworking serta pengenalan router yang mendalam dan
juga sebagai acuan bila menghadapi masalah yang sama.


I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah
Suatu  sistem  jaringan  komputer  mejadi
begitu  berkembang  sejak  ditemukannya  jaringan
komputer  sebagai sarana untuk berkomunikasi dan
penyampaian  informasi  yang  lebih  cepat,  dan
efisien. Suatu informasi dewasa ini dapat menyebar
dengan begitu cepatnya. 
Dalam  mendesain  sistem  jaringan  komputer
diperlukan  suatu  keahlian dan pemahaman  tentang
cara  mendesain  dan  mengimplementasikan  sistem
jaringan  itu  sendiri.  Pemahaman  tersebut meliputi
banyak  hal  seperti  koneksi  jaringan,  tipe  jaringan,
serta  topologi  yang  akan  diimplementasikan  ke
dalam network itu sendiri.
Pembelajaran  terhadap  jaringan  komputer
sendiri  tidak  terbatas  akan  teknik  desain  jaringan
secara  teori.  Dibutuhkan  praktek  nyata  sebagai
kelanjutan  pemahaman  dan  pembelajaran  terhadap
jaringan komputer. Banyak hal yang perlu menjadi
landasan  didalam  memahami  jaringan  komputer.
Point  utama  didalam  pembelajaran  suatu  sistem
jaringan komputer adalah pemahaman akan elemen
penyusun  dari  jaringan  komputer,  teknik
mendesain  hingga  implementasi  serta  internet
working.
Pemahaman  terhadap  jaringan  komputer
dan  internetworking  membutuhkan  pula  keahlian
dan  pemahaman  akan  hal-hal  yang  menyangkut
cara menghubungkan satu jaringan dengan jaringan
yang  lain  memalui  teknik-teknik  tertentu.  Salah
satu  contoh  adalah  peroutingan  IP  Address  dan
NAT  (Network  Address  Translation),  dimana
semua  itu  bisa  didapat  pada  sistem  router.
Peroutingan  dan  NAT  itu  dapat  menggunakan
router  (Contoh  :Cisco, Orinoco, Marconi,  Lucent,
dan  lain-lain)  atau  secara  software  dengan
menggunakan  operating  sistem  khusus  jaringan
seperti Linux, FreeBSD, UNIX, Windows NT, atau
dengan  program  pihak  kedua  seperti  WinGate,
WinRoute, WinProxy, dan sebagainya.
Untuk  memahami  pengertian  dan  cara  mendesain
suatu sistem jaringan komputer serta cara kerja dan
implementasinya  diperlukan  keahlian  khusus  yang
diperoleh  melalui  pelatihan  tertentu.  Sebagai
contoh  adalah  sertifikasi  CCNA  640–507  dan
CCDA.  Sertifikasi  tersebut  diterbitkan  sebagai
lisensi  dan  pengakuan  terhadap  seseorang  yang
dikeluarkan oleh perusahaan Cisco sistem. Dengan
berbekal  sertifikasi  tersebut  seseorang  memiliki
keahlian  khusus  akan  jaringan  komputer  yang
memiliki  standar  dan  pengakuan  internasional,
keahlian  tersebut  merupakan  komponen  vital  dan
sangat dibutuhkan di dalam dunia informasi. Proses
pengambilan  kursus  di  atas memakan waktu  yang
singkat,  tetapi  biaya  yang  dibutuhkan  untuk
mengikuti  sertifikasi  tersebut  sangat  besar.  Selain
itu mutlak dibutuhkan pemahaman yang mendalam
terlebih dahulu.
Dari  latar belakang di atas maka  penulis membuat
Tugas  Akhir  ini  dengan  judul  “Perancangan
Program  Bantu  Pembelajaran  Topologi
Jaringan  Lokal  Secara  Visual  Dengan
Menggunakan  Borland  Delphi  6.0”  dengan
harapan masalah di atas dapat diatasi.

1.2  Tujuan Penulisan Tugas Akhir
Adapun tujuan dari Tugas Akhir ini adalah
Merancang  program  bantu  pengenalan  jaringan
komputer  dengan  harapan  dapat  membantu  di
dalam mendesain jaringan komputer.

1.3  Pembatasan Masalah
Pembatasan  masalah  pada  penulisan  Tugas
Akhir ini adalah :
1.  Perancangan  program  bantu  pembelajaran
jaringan lokal dengan topologi star. 
2.  Perancangan  program  yang  didesain  dengan
simulasi  jaringan  ini  memakai  empat
komputer, satu server, dan satu hub.

II. KONSEP DASAR JARINGAN AREA
     LOKAL
2.1   Jaringan Komputer
Jaringan  komputer  merupakan  suatu  sistem
yang dihubungkan komputer bersama-sama melalui
media fisik dan software dalam suatu jaringan yang
memfasilitasi  komunikasi  antara  komputer-
komputer  tersebut,  berdasarkan  skema  atau
topologi tertentu. 
Pada  suatu  sistem  jaringan  komputer  dapat
memungkinkan  pengguna  saling  berkomunikasi
dan  bertukar  informasi,  dan  bersama-sama
menggunakan  sumber  daya  seperti  tempat
penyimpanan data, printer, serta mengakses remote
host atau jaringan lain. Hal yang telah diuraikan di
atas adalah salah satu alasan yang menjadi landasan
dicetuskannya  suatu  bentuk  sistem  jaringan
komputer.  Sebuah  jaringan  komputer  yang  sangat
sederhana bisa digambarkan seperti gambar 2.1
    
    Jaringan komputer sederhana
Pada gambar 2.1 terlihat bahwa komputer
1  dan  komputer  2  terhubung  melalui  media  fisik.
Komunikasi antara  keduanya  berlangsung melalui
media  fisik  tersebut. Media  fisik  ini  bisa  berupa
kabel,  ataupun  udara  yang  menjadi  media  bagi
komunikasi  elektromagnetik.  Bila  jaringan
komputer  ini  terdiri  dari  cukup  banyak  komputer
yang  menempati  suatu  area  lokal,  maka  jaringan
ini  dinamakan  jaringan  komputer  local  (Local
Area Network). Pada gambar 2.2 memperlihatkan
contoh jaringan LAN, definisi dari LAN itu sendiri
LAN  merupakan  jaringan  milik  pribadi  yang
ditempatkan di dalam suatu area local (gedung atau
kampus)  yang  menghubungkan  komputer-
komputer  pribadi  dan workstation  untuk memakai
bersama resource dan saling bertukar informasi.            
Pada dasarnya jaringan komputer merupakan
kumpulan  dari  komunikasi  data  yang  berpindah
dari  satu  komputer  ke  komputer  yang  lain. Untuk
dapat  mengirimkan  data,  pada  komputer  harus
ditambahkan  alat  khusus,  yang  dikenal  sebagai
network  interface  (antarmuka  jaringan).  Jenis
antarmuka  jaringan  ini  bermacam-macam,
bergantung pada media fisik yang digunakan untuk
mentransfer  data  tersebut.  Melalui  antarmuka
jaringan  inilah  komputer  akan  menerima  dan
mengirim data ke komputer tujuan. 
Kecepatan  perpindahan  data  juga  sangat
tergantung  dengan  antarmuka  ini  dan  media
perantaranya.    Informasi  ini  mengalami  proses
panjang  melalui  berbagai  lapisan  dan  jaringan
komputer.  Pertama–tama  informasi  itu  diolah
menjadi  data-data  yang  kemudian  diolah  menjadi
segmen–segmen.  Selanjutnya  diolah  menjadi
paket-paket, kemudian menjadi frame, dan terakhir
menjadi  bit  yang  dapat  dikirim  melalui  kabel
jaringan  ke  komputer  lain  untuk  diproses  balik
guna mendapat informasi asal.
Oleh sebab itu supaya suatu jaringan dapat
berfungsi  dengan  baik,  diperlukan  suatu  definisi
yang  jelas  untuk  proses-proses  yang  terjadi  di
dalam jaringan tersebut. 

2.1.1  Konsep IP Address
Komputer  mengidentifikasi  alamat  setiap
komputer  menggunakan  sekumpulan  angka
sebanyak  32  bit  yang  dikenal  sebgai  IP  address.
Adanya  IP  address  merupakan  konsekuensi  dari
penerapan  Internet  Protocol    untuk
mengintegrasikan  jaringan  komputer  Internet  di
dunia. Seluruh host  (komputer) yang terhubung ke
Internet dan ingin berkomunikasi memakai TCP/IP
harus memiliki  IP  Address    sebagai  alat  pengenal
host pada network. Tidak boleh ada satu IP Address
yang sama dipakai oleh dua host  yang berbeda.

2.1.2   Struktur IP Address
IP Adrress terdiri dari bilangan biner sepanjang 32
bit  atas  4  segmen.  Tiap  segmen  terdiri  atas  8  bit
yang  berarti  memiliki  nilai  decimal  dari  0-255.
Range  address  yang    bisa  digunakan  adalah  dari
0000000.00000000.00000000.00000000  sampai
dengan  11111111.11111111.11111111.11111111
Jadi  ada  sebanyak  232  kombinasi  address  yang
bisa  dipakai  diseluruh dunia,  jadi  jaringan TCP/IP
dengan  32  bit  address  mampu  menampung
sebanyak 232 atau lebih dari 4 milyar host.
IP  Address  dapat  dipisahkan  menjadi  2
bagian,  yaitu  bagian  network  (bit-bit
network/network  bit)  dan  bagian  host  (bit-bit
host/host  bit).  Bit  network  berfungsi  untuk
mengidentifikasi  suatu  network  dari  network
lainnya,  sedangkan  bit  host  berfungsi  untuk
mengidentifikasi  host  dalam  suatu  network.  Jadi
seluruh host yang tersambung dalam jaringan yang
sama  memiliki  bit  network  yang  sama  pula.
Sebagian  dari  bit-bit  bagian  awal  dari  IP  Address
merupakan network bit/network number, sedangkan
sisanya  untuk  host.  Garis  pemisah  antara  bagian
network  dan  host  tidak  tetap,  bergantung  kepada
kelas network.
Untuk  dapat  menandai  kelas  satu  dengan  kelas
yang  lain, maka dibuat beberapa peraturan  sebagai
berikut :
•  Oktet  pertama  kelas  A  harus  dimulai  dengan
angka biner 0.
•  Oktet  pertama  kelas  B  harus  dimulai  dengan
angka biner 10.
•  Oktet  pertama  kelas  C  harus  dimulai  dengan
angka biner 110.
Disamping  itu  ada  pula  beberapa  peraturan
tambahan yang perlu juga untuk diketahui, yaitu:
•  Angka  127  di  oktet  pertama  digunakan  untuk
topback.
•  Network  ID  tidak  boleh  semuanya  terdiri  atas
angka 0 atau 1.
•  Host  ID  tidak  boleh  semuanya  terdiri  atas
angka 0 atau 1.
Selain ketiga kelas diatas, ada 2 kelas lagi yang
ditujukan  untuk  pemakaian  khusus,  yakni  kelas D
dan  kelas  E.  Jika  4  bit  pertama  adalah  1110,  IP
Address merupakan kelas D. Kelas  terakhir adalah
kelas  E  (4  bit  pertama  adalah  1111  atau  sisa  dari
seluruh kelas).
Pada  saat alokasi  IP Address di  seluruh dunia
telah habis, oleh karena itu jika ingin mendapatkan
alokasi  IP  Address  harus  meminta  kepada  ISP
(Internet  Service  Provider).  Sedangkan  ISP  yang
ada  di  Indonesia  juga  mengalami  keterbatasan
dalam  persediaan  IP  Address.  Komputer  yang
hanya  berfungsi  sebagai  Client  untuk  mengakses
layanan internet sebaiknya diberi IP lokal. 
  
2.2  Dasar – dasar LAN
2.2.1.  Konsep Desain LAN
Suatu  LAN  dapat  dibuat  secara  sederhana
untuk  satu  atau dua  buah  server dan dua hingga 8
buah workstation  relatif  sangat mudah  digunakan.
Cukup  dengan  menghubungkan  server  dan
workstation tersebut dengan suatu hub atau switch,
maka sudah dapat membuat suatu LAN yang dapat
bekerja  dengan  baik.  Konsep  mendesain  LAN
antara lain :
1.  Menentukan  jumlah  server  dan
host/workstation dalam LAN.
2.  Menentukan Class IP yang akan digunakan.
3.  Topologi LAN yang akan digunakan.
4.  Menentukan kabel yang digunakan.
Server  merupakan  komputer  pusat  yang
mengendalikan  seluruh  aktivitas  jaringan
komputer.  Fungsi  server  selain mengatur  network
juga digunakan  sebagai  pusat  penyimpanan  semua
data  atau  program  yang  dapat  diakses  oleh
komputer  client.  Arsitektur  jaringan  client  Server
adalah  suatu model  koneksitas  pada  jaringan  yang
mengenal  adanya  server  dan  client,  dimana
masing-masing  memiliki  fungsi  yang  berbeda
antarasatu dengan yang lainnya. 
Pada  model  ini  terdapat  terminal  khusus
yang dapat melayani sampai pelayanan komputasi.
Server  dapat  menyaring  data,  aplikasi,  dan
peripheralseperti  hardisk,  printer,  modem  dan
lainnya.  Pada  dasarnya  prinsip  kerja  dari  client
server    sangat  sederhana,  dimana  server    akan
menunggu  permintaan  dari  client,  kemudian
memproses  dan  memberikan  hasilnya  kepada
client.  Sedangkan  client  akan  mengirimkan
permintaan  ke  server,  menunggu  proses  dan
melihat  visualisasi  hasil  prosesnya.  Sistem  client
server  ini  dirancang  untuk  pembangunan  jaringan
komputer berskala luas.
Disamping  faktor  diatas  pada  dasarnya
perancangan  jaringan  komputer  yang  baik  harus
mengikuti beberapa prinsip sebagai berikut :
1. Perhitungan  bandwitdth  yang  dibutuhkan,  yang
sangat  penting  agar  backbone  jaringan  dapat
menunjang  pengiriman  data  antar  segmen.  Hal
ini  dilakukan  dengan  menentukan  jumlah
maksimum workstation dalam satu  segmen, atau
menentukan  jenis  peralatan  dan  untuk  protokol
jaringan yang tepat. 
2. Pelajari  aplikasi  yang  digunakan  pemakai,
misalnya  pemakaian  data  base  dengan  client
server  dimana  penggunaan  sumber  daya  yang
efektif  adalah  sangat  penting misalnya  beberapa
jumlah  klien  yang  dapat  berhubungan  dengan
server. 
3. Perhatikan  jalur  kritis  dimana  jika  jalur  tersebut
maka  hubungan  ke  suatu  segmen  jaringan
terputus.  Untuk  itu  diperlukan  jalur  alternatif
sebagai backup.
4. Perhatikan  keseimbangan  beban  jaringan  (load
balance)  dimana  jalur  ganda  dapat  digunakan
bergantung pada beban jaringan. 
5. Penggunaan  model  desain  hierarki    dalam
mendesain  suatu  jaringan  komputer  yang
kompleks seperti yang akan dibahas dibawah.
Hierarchical Design Model merupakan  tipe
model  yang  dapat  digunakan  untuk  desain
perancangan  jaringan  komputer.  Dengan
menggunakan  model  desain  hierarki  ini,  desain
jaringan mejadi  lebih mudah,  karena  perancangan
jaringan  dapat  memfokuskan  perhatiaannya  pada
suatu lapisan tertentu dan pelacakan kesalahan juga
menjadi lebih mudah. 

2.2.2  Topologi Jaringan 
2.2.2.1  Topologi Star 
  Topologi  ini  mempunyai  bentuk  suatu
bintang dimana setiap komputer yang terhubung ke
jaringan  dengan  topologi  ini  sama-sama
dihubungkan kepada suatu perangkat keras  sebagai
“  titik  tengahnya  “  perangakat  keras  ini  biasanya
berupa  hub/switch  atau  sebuah  komputer  dengan
banyak Network Interface Card.
Gambar  2.3 memperlihatkan  gambar  topologi
star,  dimana  dalam  topologi  star  sebuah  terminal
pusat  bertindak  sebagai  pengatur  dan  pengendali
semua  komunikasi  data  yang  terjadi.  Terminal-
terminal lain terhubung kepadanya dan pengiriman
data dari satu  terminal ke  terminal  lainnya melalui
terminal pusat. 
Terminal  pusat  akan  menyediakan  jalur
komunikasi  khusus  antara  dua  terminal  yang  akan
berkomunikasi.  Topologi  ini  mudah  untuk
dikembangkan,  baik  untuk  penambahan  atau
pengurangan  terminal.  Banyaknya  terminal  yang
dapat  terhubung  tergantung pada  jumlah port yang
tersedia pada hub yang digunakan.

2.2.2.2  Topologi Bus
  Topologi  bus  semua  terminal  terhubung
ke  jalur  komunikasi.  Informasi  yang  dikirim  akan
melalui  semua  terminal  pada  jalur  tersebut.  Jika
alamat  yang  tercantum  pada  data  atau  informasi
yang  dikirim  sesuai  dengan  alamat  terminal  yang
dilalui,  maka  data  atau  informasi  tersebaut  akan
diterima dan diproses. 
Sebaliknya  maka  data  atau  informasi
tersebut  akan  oleh  terminal  yang  dilaluinya.
Topologi  ini  paling  sederhana,  dimana  setiap
terminal  dilengkapi  dengan  sebuah NIC  (Network
Interface  Card),  yang  dihubungkan  pada  sebuah
kabel  coaxial  tunggal.  Gambar  2.4  berikut
memperlihatkan gambar topologi bus.

Topologi  ini  sangat  cocok  untuk
pembangunan  jaringan  berskala  kecil,  jumlah
terminal  dapat  ditambah  atau  dikurangi  secara
fleksibel. Kelemahan dari topologi ini 
apabila  ada  terminal  yang mati, maka  operasional
jaringan akan terganggu.

2.2.2.3  Topologi Ring
Jaringan  komputer  dengan  menggunakan
topologi  ini  hampir  sama  dengan  topologi  bus,
tetapi  kedua  terminal  yang  berada  di  ujung  saling
dihubungkan sehingga menyerupai lingkaran/cicin. 
Setiap  informasi  yang  diperoleh  diperiksa
alamatnya  oleh  terminal  yang  dilaluinya,  jika
bukan  untuknya  maka  informasi  ini  akan
dilewatkansampai menemukan  alamat  yang  benar.
Setiap terminal jaringan komputer pada topologi ini
saling  bergantung,  sehingga  bila  terjadi  kerusakan
pada  satu  terminal  maka  seluruh  jaringan  akan
terganggu. Gambar 2.6 berikut  ini memperlihatkan
gambar topologi ring.

2.2.2.4  Topologi Tree
Topologi  tree  merupakan  perpaduan
antara  topologi  garis  lurus  dan  topologi  bintang,
yang  terdiri  dari  kelompok-kelompok  dari
workstation  konfigurasi  bintang  yang
menggunakan  topologi  garis  lurus/linier. Topologi
ini  memungkinkan  pengembangan  jaringan  yang
telah  ada,  dan  memungkinkan  sebuah  perusahaan
mengkonfigurasi  jaringan  sesuai  dengan
kebutuhannya.

2.2.2.5  Topologi Complete/Hybrid
Topologi  ini  merupakan  gabungan  dari
topologi-topologi jaringan diatas. Jika topologi tree
adalah topologi yang banyak dipakai pada  internet,
topologi  hybrid  ini  adalah  topologi  backbone
internet  dimana  masing-masing  node  saling
terhubung  sehingga  apabila  terjadi  kegagalan
dalam  satu  node  maka  backbone  routing  masih
dapat berjalan.

2.3  Komponen Pembentuk Jaringan
Untuk  membangun  suatu  jaringan  lokal,
maka  dibutuhkan  beberapa  komponen.  Adapun
komponen  tersebut  dikelompokkan  dalam  dua
bagian, yaitu :
1.  Perangkat  keras  yang  meliputi  komputer
server,  terminal,  media  trasmisi,  Network
Interface Card (NIC), konektor dan peripheral
lainnya.
2.  Perangkat  lunak  yang meliputi  sistem  operasi
jaringan.

2.4  Perangkat Keras Jaringan
Perangkat  keras  jaringan  sangat  banyak
sekali, beberapa diantaranya adalah :
2.4.1  Media Trasmisi
Media  transmisi  merupakan  perangkat
yang digunakan untuk menghubungkan antara satu
komputer dengan komputer atau peripheral lainnya.
Media  ini  juga  berfungsi  sebagai  infrastruktur
transmisi  data  dari  workstation  menuju  ke  server
Jenis  kabel  twisted  pair  ini  sangat  luas
pemakaiannya  karena  tidak  memerlukan  keahlian
dalam  pemasangannya  yang  diperlukan  hanyalah
RJ Connector dan crimping tool.
 Kabel  ini sering digunakan pada  jaringan
telepon bedanya adalah connector yang digunakan,
pada  telepon  digunakan  RG-11  sedangkan  untuk
jaringan  komputer  digunakan  RG-45.  Kabel  ini
memiliki  penggolongan  dengan  kecepatan
transmisi data yang berbeda-beda. 
Penggolongannya  adalah  CAT  (Category),
sedangkan yang umum dipakai adalah CAT-3 yang
kecepatan  transmisi  datanya  sampai  dengan  10
Mbps,  CAT-5  sampai  dengan  100  Mbps  serta
CAT-7  yang  mampu  menyalurkan  data  dalam
hitungan  Giga  bit  per  detiknya.  Kabel  ini  sendiri
dibagi lagi menjadi dua kelompok besar yaitu UTP
(Unshielded  Twisted  Pair)  dan  STP  (Shielded
Twisted Pair), dimana penggunaannya berdasarkan
kondisi daerah kabel itu dipakai, jika dipakai dalam
ruangan yang cukup,  maka memakai UTP. 
Sedangkan  STP  akan  lebih  dipilih  jika
jaringan komputer tersebut melingkupi daerah yang
banyak  terdapat  noise maupun  sumber  gelombang
elektromagnet. Diluar  kaabel  twisted  pair  adapula
coaxial kabel ataupun fiber optik yang mempunyai
fungsi yang sama. 

2.4.2  Network Interface Card (NIC)
Network  Interface  Card  (NIC)  biasa
disebut  network  adapter  card  merupakan  sebuah
kartu  elektronik  yang  dipasang  pada  semua
komputer  yang  ingin  dihubungkan  pada  suatu
network, disamping  itu  juga bertugas sebagai antar
muka  fisik antara  komputer dengan kabel  jaringan
yang ada. 
Card  ini  dipasang  pada  slot  yang  kosong
pada  workstation  atau  pada  server.  Setelah  card
dipasang  dan  dikonfigurasikan  pada  slot  yang
tersedia maka kabel jaringandihubungkan pada port
yang  tersedia  pada  card  untuk  membuat  koneksi
fisik  antar  komputer  dengan  jaringan  komputer.
Fungsi NIC antara lain :
1.  Mengirimkan  data  untuk  dikirimkan  pada
jaringan.
2.  Mengirimkan data ke komputer lain.
NIC  harus  memliki  satu  alamat  untuk
menunjukkan  lokasi  komputer  pada  suatu
system jaringan. Untuk itu dibuat suatu alamat
yang  disebut  sebagai  network  address  yang
ditetapkan  oleh  IEEE.  Alamat  ini  dipasang
pada  NIC  saat  proses  produksi  (disebut  juga
sebagai MAC address).
3.  Mengatur  aliran  data  antar  komputer  dan
jaringan.
Sebelum  NIC  mengirimkan  data  melalui  jaringan
maka  terlebih  dulu  dilakukan  komunikasi  dengan
NIC penerima apakah dapat berkomunikasi dengan
kecepatan dan parameter yang sama. 

2.4.3  Hub
Hub dapat juga disebut sebagai share-hub
atau share bandwith device. Hub merupakan  suatu
terminal  yang  digunakan  sebagai  penghubung
antara suatu NIC dengan  NIC yang lainnya 
didalam  suatu  system  jaringan.  Fungsi  hub  yaitu
untuk  memperkuat  sinyal  dan  tidak  memiliki
tingkat  kecerdasan untuk menentukan  tujuan akhir
informasi yang lain. 
Hub  hanya  digunakan  pada  jaringan
komputer  yang  menggunakan  topologi  star
sedangkan  pada  topologi  lain  seperti  topologi  bus,
hub tidak digunakan. Yang sering dipakai sekarang
ini adalah hub dari jenis swicth-hub karena terbukti
lebih cepat dan lebih aman.

2.4.4  Bridge
Bridge  bekerja  dilapisan  data  link  dan
menggunakan  MAC  address  untuk  meneruskan
paket-paket data ke tujuannya. 



              Jaringan dengan bridge.
Bridge  juga  dapat mengurangi  kemacetan
pada  jaringan  komputer  maka  jaringan  tersebut
dibagi-bagi  menjadi  beberapa  segmen  jaringan
yang  lebih  kecil.  Gambar  2.8  berikut
memperlihatkan  bahwa  peralatan  jaringan  dapat
membagi  suatu  jaringan  menjadi  dua  segmen.
Salah  satu  kelemahan  bridge  adalah  jika  alamat
yang  diterima  tidak  dikenal  oleh  bridge,  maka
bridge  akan  menyiarkan  berita  ke  network  dari
segmen  lain  sebagai  pemberitahuan.  Hal  tersebut
dapat  menyebabkan  terjadinya  broadcast  storm
(badai siaran) yang dapat menyebabkan kemacetan
total di jaringan komputer.
 2.4.5  Switch
Switch  sering  disebut  dengan  switch
lapisan  kedua  (layer-2  switch)  dikarenakan  switch
juga  bekerja  pada  lapisan  data  link.  Cara  kerja
switch  hampir  sama  dengan  bridge,  hanya  saja
switch  memiliki  sejumlah  port  sehingga  sering
disebut dengan multi-port bridge. 

Tampak  pada  gambar  2.9  bahwa  switch  dapat
digunakan langsung untuk menggantikan hub. Oleh
sebab itu cara menghubungkan komputer ke switch
sangat  mirip  dengan  cara  menghubungkan
komputer ke hub.

III. PERANCANGAN PROGRAM BANTU
PEMBELAJARAN TOPOLOGI
JARINGAN LOKAL

3.1.  PERANCANGAN PROGRAM BANTU 
Perancangan  yang  dilakukan  pada
pembuatan  program  simulasi  ini  adalah
menentukan  apa  saja  yang  akan  ditampilkan  pada
program.  Pada  program  simulasi  ini  akan
ditampilkan  5  buah Personal Computer  yang  akan
digambarkan  dalam  pembuatan  jaringan.  Topologi
jaringan  yang  dipakai  dalam  pembuatan  program
ini adalah Topologi Star. 
Dalam  perancangan  program  bantu  pembelajaran
topologi  jaringan  lokal  ini  langkah  pertama  yang
dilakukan  adalah  membuat  rancangan  dan  flow
chart dari program yang  akan dibuat. Pada gambar
3.1  secara  umum  program  bantu  pembelajaran
topologi  yang  dibuat  dapat  digambarkan  sebagai
berikut:
1.  Setelah  program  pertama  kali  diaktifkan
dirancang suatu  tampilan untuk pemilihan PC,
setting,  pengisian,  penggantian  konfigurasi
jaringan  dalam  hal  ini  adalah  IP Address  dan
Subnet Mask.
2.  Setelah  jaringan  dikonfigurasi  maka  terdapat
pilihan apakah jaringan akan diaktifkan.
3.  Jika  jaringan  diaktifkan  maka  antara  PC  bisa
dishare  atau  dibagi  sehingga  koneksi,  transfer
data bisa dilakukan.
4.  Jika  jaringan  tidak  diaktifkan  maka  transfer
data  tidak  bisa  dilakukan,  PC  hanya  berdiri
sebagai personal nonjaringan.
5.  Program selesai.













Topologi

3.2.  PEMBUATAN PROGRAM BANTU
Pembuatan  program  bantu  ini  dilakukan
berdasarkan  rancangan  yang  telah  dibuat.  Setelah
prgram dijalankan maka dapat dilakukan  beberapa
hal  yaitu    mensetting  jaringan,  melihat  info,
transfer  data,  melihat  status  jaringan,  dan  keluar
program.

3.2.1.  PEMBUATAN  PROGRAM  SETTING
JARINGAN UNTUK SERVER
Pembuatan  program  setting  jaringan  untuk
server  adalah  memasukkan  nilai  IP  Address  dan
Subnet  Mask  pada  konfigurasi  server.  Secara
umum dapat digambarkan  seperti pada gambar 3.2
sebagai berikut:









    Gambar 3.2 Flowchart program pembantu setting 
konfigurasi pada server: 
Gambar  3.2  diatas  menjelaskan  bahwa
untuk  setting  konfigurasi  pada  server  setelah  nilai
IP  Address  dan  Subnet  Mask  dimasukkan  maka
akan  terjadi  pilihan  data  disimpan  atau  batal
disimpan,  jika disimpan maka nilai IP Address dan
Subnet Mask akan dicantumkan pada server sebagai
patokan  dalam  konfigurasi  jaringan  keseluruhan,
jika  tidak maka data  tidak akan disinpan dan akan
mencatat  nilai  yang  sebelumnya  baik  itu  kosong
atau tidak.

3.2.2.  PEMBUATAN  PROGRAM  SETTING
JARINGAN UNTUK USER
  Dalam  pembuatan  program  setting
jaringan untuk user secara garis besar hampir sama
dengan  setting  pada  server,  ditambah  dengan
default  gateway  yang  mengacu  pada  IP  Address
pada server, seharusnya harus dibawah server tidak
berdiri  sendiri. Ditambah  lagi pengaktifan  jaringan
apakah  hendak  dilink  atau  tidak.  Secara  umum
dapat diperlihatkan seperti pada gambar 3.3 sebagai
berikut :















Gambar 3.3 Flowchart program pembantu setting
konfigurasi pada user
Untuk  setting konfigurasi pada  server  setelah  nilai
IP Address, Default Gateway  IP dan Subnet Mask
dimasukkan  maka  akan  terjadi  ada  dua  pilihan
apakh  data  disimpan  atau  batal  disimpan,  jika
disimpan maka nilai  IP Address, Default Gateway
IP dan Subnet Mask akan dicantumkan pada server
sebagai  patokan  dalam  konfigurasi  jaringan
keseluruhan,  jika  tidak  maka  data  tidak  akan
disimpan dan akan mencatat nilai yang sebelumnya
baik  itu  kosong  atau  tidak  dan  data  akan
keluar.Yang harus diperhatikan adalah pada Subnet
Mask,  IP  Address  harus  sama  dengan  yang
tersimpan  pada  server  sehingga  menjadi  satu
bagian  dari  jaringan  jika  tidak  maka  setting
konfigurasi  jaringan  tidak  akan  berjalan  dan
jaringan tidak bisa diaktifkan. 
Kemudian  satu  hal  lagi  pada  Default  Gateway
harus merupakan bagian   dari IP Address contoh  :
192.16.10.1.  maka  defaultnya  hatus  berada  di
bawah angka itu antara kisaran 0-9 (192. 16. 10. 10
s/d  192.  16.  10.  19  ),  masalahnya  adalah  jika
terdapat  dua  server  yang  satu  mempunyai  IP
Address 192. 16. 10. 2 maka jika pada user ditukis
Default Gateway Ipnya 192. 16. 10. 20 s/d 192. 16.
10.  29  maka  akan  masuk  pada  settingan  server
yang  kedua.  Setelah  disimpan  maka  akan  ada
pilihan apakah  jaringan user hendak dilink dengan
server  jika  dilink  maka  akan  ada  pengecekkan
input  konfigurasi  jika  ada  yang  salah  maka  harus
mengisi dengan  input konfigurasi  yang  benar  baru
bisa dilink.

3.2.3.  PEMBUATAN  PROGRAM
TRANSFER  DAN  PENGOLAHAN
DATA PADA JARINGAN
Pada  program  ini  akan  dibuat  suatu
simulasi  yang  menggambarkan  pengolahan  data
yang  bisa  terjadi  pada  jaringan  secara  garis  besar
dapat  diperlihatkan  seperti  pada  gambar  3.4
dibawah ini : 














Gambar 3.4 Flowchart program pembantu Tranfer data
pada jaringan
Untuk  proses  pentransferan  data  hal-hal  yang
mendasar  adalah  pertama-tama  server  harus
diaktifkan  terlebih  dahulu,  setelah  itu  sebelum PC
dapat  dishare  akan  dicek  terlebih  dahulu  apakah
jaringan  sudah  terkoneksi,  jika  belum  terkoneksi
hendaknya  jaringan  disetting  terlebih  dahulu  agar
terkoneksi setelah itu dapat dipilih PC akan dishare
atau  tidak  jika  jaringan  terhubung  dan  antara  PC
dishare  maka  proses  transfer  data  dapat
dilaksanakan.

3.2.4.  PEMBUATAN  PROGRAM  STATUS
JARINGAN
Dalam  status  jaringan  hanya  akan
diberitahukan apakah jaringan telah terkoneksi atau
belum,  jika  terkoneksi  maka  pada  layar  akan
muncul  keterangan  terhubung  jika  belum  maka
akan  muncul  keterangan  tidak  terhubung  pada
layar,  seperti  diperlihatkan  pada  gambar  3.5
berikut







IV.    PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI
  PROGRAM   
Program  pembelajaran  topologi  jaringan
secara  visual  ini  dibuat  dengan  menggunakan
Borland Delphi 6,seperti tampak pada gambar 4.1.
Tombol  Simpan  digunakan  untuk
menyimpan konfigurasi,  sedangkan  tombol Cancel
untuk  membatalkan  konfigurasi  sehingga  server
kembali seperti konfigurasi semula.

    

4.1  Konfigurasi Jaringan
Gambar  4.2  merupakan  tampilan  program
pada saat konfigurasi server.
Tombol Setting Server digunakan untuk melakukan
konfigurasi terhadap server. Hal yang dikonfigurasi
pada  server  adalah  alamat  IP  dan  subnet  mask.
Alamat  IP  dan  subnet  mask  server  yang  sedang
aktif  juga  ditampilkan  disini. Seperti  tampak  pada
Gambar  4.2,  konfigurasi  alamat  IP  server  adalah
192.168.0.1  dengan  subnet  mask  255.255.255.0
yang berarti jaringan termasuk dalam kelas C.


             
Gambar 4.3 Konfigurasi client.
Tombol  Konfigurasi  digunakan  untuk
melakukan konfigurasi pada masing-masing client.
Hal  yang  dapat  dikonfigurasi  pada masing-masing
client adalah pilihan hubungan ke  jaringan, alamat
IP,  subnet  mask  dan  gateway  IP  default.  Untuk
menghubungkan  atau  melepaskan  hubungan  ke
jaringan,  ditentukan  dengan  pilihan  pada  link  ke
jaringan.
Gambar  4.3  merupakan  tampilan
konfigurasi  client  yang  telah  dihubungkan  ke
jaringan  dengan  konfigurasi  subnet  mask
255.255.255.0, alamat  IP 192.168.0.1 dan gateway
IP  default  192.168.0.10.  Tombol  Simpan
digunakan  untuk  menyimpan  konfigurasi,
sedangkan  tombol  Cancel  untuk  membatalkan
konfigurasi  sehingga  client  kembali  seperti
konfigurasi semula.

4.2  Status Jaringan 
Tombol  Status  Jaringan  digunakan  untuk
mengetahui bagaimana status apakah server sedang
aktif  atau  tidak,  juga  untuk  mengetahui  apakah
client sedang terhubung ke jaringan atau tidak
Gambar  4.4  menampilkan  status  jaringan.
Seperti  terlihat  bahwa  server  sedang  aktif  dan
client  yang  terhubung  adalah  PC1,  PC2  dan  PC3,
sedangkan  PC4  sedang  dalam  keadaan  tidak
terhubung  ke  jaringan.  Keadaan  ini  dapat  dilihat
pada  teks  status di bagian  kanan maupun  tampilan
visualnya di bagian kiri.

4.3  Transfer Data
Tombol  Transfer  Data  digunakan  untuk
melakukan  transfer  data  antar  client  maupun
dengan server.


Gambar  4.5  menampilkan  pilihan  aktivasi
server  dan  sharing  untuk  tiap  client.  Hanya  pada
server  aktif  saja  pilihan  sharing  client  dapat
dilakukan. Pilihan Sharing digunakan untuk proses
aktifasi  sharing  ini.  Pada  Gambar  4.5  tampak
bahwa server sudah aktif dan hanya client PC1 dan
PC3  saja  yang  sudah  terhubung  dan  di-share,
sedangkan  PC2  walaupun  terhubung  tetapi  tidak
dishare.


Bila  pilihan  sharing  diaktifkan  pada  client
yang  belum  terhubung  akan muncul  pesan  seperti
tampak  pada  Gambar  4.6  ketika    pengguna
mencoba  untuk  men-share  PC4  yang  belum
dihubungkan ke jaringan.
Gambar  tiap  client  dapat  diklik  untuk
melakukan transfer data. Tampak pada Gambar 4.7
adalah proses  transfer data dari PC1 dengan  tujuan
PC3.  Tombol  Transfer  digunakan  untuk
melaksanakan  transfer  data  dan  tombol  Abort
digunakan  untuk  membatalkan  proses  ini  dan
kembali ke tampilan sebelumnya.
belum dishare.
Bila  transfer  data  dilakukan  dengan  client
yang  belum  di-share,  maka  akan  timbul  pesan
bahwa  client  belum  di-share.  Gambar  4.8
menampilkan  pesan  tersebut  ketika  pengguna
mencoba  untuk  melakukan  transfer  data  ke  PC2
yang  walaupun  terhubung  dengan  jaringan  tetapi
belum  dishare  sehingga  proses  transfer  data  tidak
dapat dilakukan.




yang sedang berlangsung.
Gambar  4.9  menampilkan  proses  transfer
data antara PC1 dan PC3 yang sedang berlangsung.
Dengan  berhasilnya  proses  transfer  data  ini, maka
jaringan telah dikonfigurasi secara benar.

VI.  PENUTUP
5.1  KESIMPULAN
Berdasarkan uraian diatas, maka kesimpulan
yang  dapat  diambil  oleh  penulis  sari  penyusunan
Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
1.  Perangkat  lunak  yang  dibuat  oleh  penulis
merupakan  sebuah  program  aplikasi  yang
dapat  mempermudah  user,  khususnya  untuk
merancang  program  bantu  pembelajaran
jaringan komputer.
2.  Perancangan  program  bantu  pembelajaran
yang dibuat memakai topologi jaringan local.
3.  Dengan menggunakan perangkat lunak ini user
dapat memahami lebih jauh mengenai jaringan
komputer,  mulai  dari  perangkat  pendukung
hingga mendesain suatu jaringan komputer.
4.  Proses  pembelajaran  jaringan  menjadi  lebih
mudah karena adanya keterangan serta manual
yang disertakan bersama program ini.
5.   Pembelajaran  Jaringan  komputer  yang
disimulasikan oleh program bantu mendukung
untuk pengaplikasian dasar  Jaringan komputer
yang benar dan tepat. 
6.  Pada pengaturan jaringan komputer diperlukan
setting  konfigurasi  yang  tepat,  alat  yang  baik
sehingga menghasilkan jaringan yang baik.
7.  Transfer  data  dari  jaringan  komputer  yang
telah  terhubung  dapat  membantu  dan
memermudah  pekerjaan  karena  kita  dapat
menstransfer  data  dan membackup  data  tanpa
kesulitan atau melalui perpindahan hardware.



5.2  Saran
Saran-saran  yang  dapat  penulis  sampaikan
dalam  rangka  kemungkinan  terdapat  kekurangan
program  yang  berdasar  pada  waktu  dan  tempat
serta  pengembangan  perangkat  lunak  ini  dimasa
mendatang sebagai berikut :
1.  Pembelajaran  tidak  terfokus  pada  pengenalan
saja  tapi  bisa  dibuatkan  suatu  bentuk  yang
murni  simulasi  dan  terfokus  terhadap  satu
objek.
2.  Pengembangan  lebih  lanjut  bias  dioptimalkan
untuk  desain  jaringan  virtual  dimana  terdiri
dari  berbagai  subnet,  atau  bahkan
internetworking VSAT dan Wireless Oriented


VI.   DAFTAR PUSTAKA.
1.  Agus  J  Salim  .M,  “Borland  Delphi  5”,
Elex  Media  Komputindo,  Gramedia,
Jakarta 2000.
2.  Eko  Nugroho,  Ir.,  “Pengenalan
Komputer”,    Andi  Offset,  Yogyakarta
1993.
3.  Hendra  Wijaya,  “Cisco  Router”,    Elex
Media  Komputido,  Gramedia,  Jakarta
2002.
4.  Jogiyanto  HM,  “Analis  Dan  Desain
Sistem  Jaringan  Komputer,  Edisi  IV”
Andi Offset, Yogyakarta 1999
5.  Ono W  Purbo,  “TCP/IP”,  Edisi  II,  Elex
Media  Komputindo,  Gramedia,  Jakarta 
2001.
6.  Tanenbaum  S.  Andrew,  ”Jaringan
Komputer  Edisi  III”,  Prenhallindo,
Jakarta, 1996.
7.  Raymond McLeod, Jr “ Sistem Informasi
Manajemen”,  Edisi Bahasa indonesia PT
Prenhallindo, Jakarta 1998
8.  Sanyoto  Gondodinyoto,  “Pengantar
Komputer”,  Elex  Media  Komputindo,
Gramedia,  Jakarta 1995
9.  Widodo  Nugroho,  “  Tip  dan  Trik
Pemrograman  Borland  Delphi  ”,  Elex

Sistem Penjualan Melalui E Commerce

1. Internet Marketing – Pemasaran Internet
Pemasaran Internet atau Internet Marketing adalah segala usaha yang dilakukan untuk melakukan pemasaran suatu produk atau jasa melalui atau menggunakan media Internet atau jaringan www. Kata e dalam e-pemasaran ini berarti elektronik (electronic) yang artinya kegiatan pemasaran yang dimaksud dilaksanakan secara elektronik lewat Internet atau jaringan syber. Dengan munculnya teknologi Internet dalam beberapa tahun ini, banyak istilah baru yang menggunakan awalan e-xxx, seperti halnya: e-surat, e-business, e-gov, e-society, dll.
Banyak orang beranggapan bahwa pemasaran Internet adalah segala hal yang berhubungan dengan mencari uang di Internet, yang sebetulnya hal ini tidak benar. Perlu diketahui bahwa ratusan bahkan ribuan program mencari uang di Internet adalah kegiatan yang dilarang dan merupakan kecurangan alias penipuan yang hanya menguntungkan untuk orang-orang tertentu saja.
Kegiatan pemasaran Internet umumnya meliputi atau berkisar pada hal-hal yang berhubungan dengan pembuatan produk periklanan, pencarian prospek atau pembeli dan penulisan kalimat-kalimat pemasaran atau copywriting. Pemasaran internet atau e-pemasaran ini secara umum meliputi kegiatan pembuatan desain web (web design), periklanan dengan menggunakan baner, promosi perusahaan lewat mesin pencari informasi (mesin pencari), surat elektronik atau e-surat (e-mail), periklanan lewat e-surat (email advertising), pemasaran afiliasi (affiliate marketing), advertensi interaktif (interactive advertising), dll.
2. Perdagangan Elektronik _E-commerce
Perdagangan elektronik atau e-commerce adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan alat pembayaran untuk e-dagang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali banner-elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
2.1. Sejarah Perkembangan e-commerce
Istilah “perdagangan elektronik” telah berubah sejalan dengan waktu. Awalnya, perdagangan elektronik berarti pemanfaatan transaksi komersial, seperti penggunaan EDI untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik.
Kemudian dia berkembang menjadi suatu aktivitas yang mempunya istilah yang lebih tepat “perdagangan web” — pembelian barang dan jasa melalui World Wide Web melalui server aman (HTTPS), protokol server khusus yang menggunakan enkripsi untuk merahasiakan data penting pelanggan.
Pada awalnya ketika web mulai terkenal di masyarakat pada 1994, banyak jurnalis memperkirakan bahwa e-commerce akan menjadi sebuah sektor ekonomi baru. Namun, baru sekitar empat tahun kemudian protokol aman seperti HTTPS memasuki tahap matang dan banyak digunakan. Antara 1998 dan 2000 banyak bisnis di AS dan Eropa mengembangkan situs web perdagangan ini.
2.2. Faktor Kunci Sukses Dalam e-commerce
Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:
1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan
2.3. Masalah e-commerce
1. Penipuan dengan cara pencurian identitas dan membohongi pelanggan.
2. Hukum yang kurang berkembang dalam bidang e-commerce ini.
2.4. Aplikasi Bisnis
Beberapa aplikasi umum yang berhubungan dengan e-commerce adalah:
• E-mail dan Messaging
• Content Management Systems
• Dokumen, spreadsheet, database
• Akunting dan sistem keuangan
• Informasi pengiriman dan pemesanan
• Pelaporan informasi dari klien dan enterprise
• Sistem pembayaran domestik dan internasional
• Newsgroup
• On-line Shopping
• Conferencing
• Online Banking/internet Banking
• Product Digital/Non Digital
2.5. Perusahaan Terkenal
Perusahaan yang terkenal dalam bidang ini antara lain: eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, dan Paypal.
2.6. Kecocokan Barang
Ada beberapa barang yang cocok dijual secara elektronik seperti barang elektronik kecil, musik, piranti lunak, fotografi, dll. Barang yang tidak cocok seperti barang yang memiliki rasio harga dan berat yang rendah, barang-barang yang perlu dibaui, dipegang, dicicip, dan lain-lain.
3. E-bisnis_Bisnis Online
E-bisnis (Electronic Business, atau “E-business”) atau Bisnis Online adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet. E-bisnis memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-bisnis juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
Dalam penggunaan sehari-hari, e-bisnis tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-bisnis, sementara e-bisnis meliputi segala macam fungsi dan kegiatan bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran Internet ( Internet Marketing ). Sebagai bagian dari e-bisnis, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenu dari perusahaan.
Sementara itu, e-bisnis berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-bisnis memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI TCP UDP PADA JARINGAN KOMPUTER DAN PONSEL BERBASIS SISTEM OPERASI SYMBIAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI APLIKASI TCP UDP PADA JARINGAN KOMPUTER DAN PONSEL BERBASIS SISTEM OPERASI SYMBIAN

Abstrak

Teknologi komunikasi bergerak, khususnya smartphone semakin berkembang dengan pesat. Masalah koneksivitas ponsel dengan komputer merupakan salah satu aspek penting dari sebuah sistem informasi. Kecenderungan tersebut mensyaratkan bahwa ponsel harus dapat dikoneksikan dengan komputer dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan menggunakan protokol standar yang sering digunakan oleh komputer. Tulisan ini membahas tentang perancangan dan implementasi aplikasi TCP UDP pada ponsel berbasis sistem operasi symbian untuk pengujian koneksi antara ponsel dengan komputer, salah satunya adalah Nokia 9210i Communicator.

1. Pendahuluan

Pada saat ini perkembangan teknologi terjadi sangat pesat terutama dalam dunia komunikasi dan jaringan. Kecenderungan tersebut telah meningkatkan peluang setiap perangkat elektronik yang dibutuhkan untuk berkomunikasi, seperti ponsel dan komputer, dapat saling terhubung antara satu dengan yang lainnya. Ponsel dan komputer yang akan saling dihubungkan memiliki sistem yang berbeda sehingga diantara kedua belah pihak dibutuhkan suatu pengertian. Pengertian inilah yang disebut dengan protokol. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan, bagaimana dan kapan terjadinya.
Dalam sistem operasi komputer secara default menyertakan tiga protokol standar yang cukup populer yaitu TCP/IP, NetBEUI dan IPX/SPX. Protokol TCP/IP salah satu protokol yang dapat digunakan untuk koneksi ke sistem-sistem dalam jaringan global dan juga lebih kompleks dalam konfigurasinya. TCP/IP bekerja menggunakan IP Address sehingga setiap perangkat yang memiliki IP Address dapat saling terhubung melalui protokol TCP/IP.
Ponsel yang ada sekarang ini cenderung melakukan koneksi dengan komputer dengan menggunakan standar yang dikeluarkan oleh produsen ponsel itu sendiri. Jadi, tidak setiap ponsel memiliki standar yang sama dalam melakukan koneksi dengan komputer dan untuk mengatasinya maka dibutuhkan standar yang sama antara setiap ponsel yang ada dengan komputer agar dapat terkoneksi. Ponsel saat ini memiliki sistem operasi yang mengatur keseluruhan komponen dari ponsel itu sendiri. Sistem operasi pada ponsel memungkinkan untuk ditambahkan aplikasi ke dalamnya sehingga membuat ponsel menjadi perangkat multifungsi.

2. Identifikasi Masalah

1.    Pada ponsel tidak tersedia fasilitas IP Address sehingga antara ponsel dengan komputer tidak dapat terkoneksi menggunakan protokol TCP/IP.
2.    TCP UDP untuk ponsel berbeda dengan komputer
3.    Perangkat keras dan perangkat lunak ponsel berbeda dengan komputer.

3. Batasan Masalah

1.    Aplikasi yang dibangun hanya untuk menguji koneksi antara ponsel dengan komputer
2.    Program aplikasi yang dibuat hanya untuk diimplementasikan pada ponsel berbasis sistem operasi symbian.
3.    Pengujian program aplikasi yang dibuat hanya pada ponsel berbasis sistem operasi symbian.
4.    IP Address yang didukung oleh aplikasi adalah IPv4.

4. Landasan Teori

4.1 Protokol
Dalam suatu jaringan komputer, terjadi sebuah proses komunikasi antar perangkat yang berlainan sistemnya. Perangkat ini adalah segala sesuatu yang mampu menerima dan mengirim. Untuk berkomunikasi mengirim dan menerima antara dua perangkat dibutuhkan pengertian di antara kedua belah pihak. Pengertian inilah yang dikatakan sebagai protokol. Jadi protokol adalah himpunan aturan-aturan main yang mengatur komunikasi data. Protokol mendefinisikan apa yang dikomunikasikan bagaimana dan kapan terjadinya komunikasi.

4.2 TCP/IP
TCP/IP dikembangkan sebelum model OSI ada. Namun demikian lapisan-lapisan pada TCP/IP tidaklah cocok seluruhnya dengan lapisan-lapisan OSI. Protokol TCP/IP hanya dibuat atas lima lapisan saja: physical, data link, network, transport dan application. TCP/IP merupakan protokol jaringan komputer terbuka dan bisa terhubung dengan berbagai jenis perangkat keras dan lunak. Hanya lapisan aplikasi pada TCP/IP mencakupi tiga lapisan OSI teratas. Khusus layer keempat, Protokol TCP/IP mendefinisikan 2 buah protokol yakni Transmission Control Protocol (TCP) dan User Datagram Protocol Protocol (UDP). Sementara itu pada lapisan ketiga, TCP/IP mendefiniskan sebagai Internetworking Protocol (IP), namun ada beberapa protokol lain yang mendukung pergerakan data pada lapisan ini.
Protokol TCP/IP memiliki 2 protokol pada lapisan transport, yakni UDP dan TCP. UDP atau User Datagram Protocol adalah suatu protokol pada lapisan Transport yang menyediakan layanan pengantaran datagram connectionless dengan usaha yang terbaik. UDP menyediakan layanan connectionless, sehingga pada dasarnya merupakan unreliable transport service. UDP lebih mementingkan kecepatan transmisi, sehingga UDP tidak menjamin pencapaian data (delivery). Data mungkin hilang, terduplikasi atau tiba secara tidak berurutan. Namun UDP mudah diimplementasikan dan mengurangi beban transportasi data.
UDP berada diatas IP karena sifatnya connectionless, maka UDP tidak memiliki banyak mekanisme transport. UDP menambahkan port addressing untuk multiplexing dan demultiplexing data keberbagai aplikasi yang menggunakan servicenya.
TCP menyediakan layanan komunikasi yang reliable dan connection-oriented. Connection-oriented artinya hubungan harus dibentuk terlebih dahulu sebelum pengiriman data dilakukan. Reliable artinya TCP menerapkan deteksi dan penanganan kesalahan serta retransmisi. TCP juga menentukan kapan pengiriman berakhir dan menutup hubungan checksum memastikan data tidak mengalami perubahan selama transisi. Seperti halnya UDP, TCP melakukan process-to-process communication. Adapun dilihat daripada alamat port yang berkaitan dengan proses yang dilakukan oleh TCP dapat dilihat pada tabel 2.1. Dalam tabel tersebut terlihat bahwa alamat port yang digunakan TCP masuk dalam kategori alamat port yang disebut Well-known port.

Tabel 5.1 Alamat port pada TCP
Port    Protokol    Penjelasan
1    tcpmux    TCP port service multiplexer
5    rje    Remote Job Entry
7    Echo    Datagram Echo yang diterima kembali ke pengirim
9    Discard    Abaikan sembarang datagram yang diterima
11    User    User aktif
13    Daytime    Return tanggal dan waktu
17    Quote    Return kutipan hari
18    MSP    Message Send Protocol
19    Chargen    Return sebuah string karakter
20    FTP Data    File Transfer Protocol (koneksi data)
21    FTP Control    File Transfer Protokol (koneksi data)
22    SSH    SSH Remote Login Protocol
23    TELNET    Terminal Network
25    SMTP    Simple Mail Transfer Protocol
37    Time    Timserver
39    RLP    Resource Location
42    Name Server    Name Server
43    Nickname    Whois
49    Tacacs    Login Host Protocol (TACACS)
50    re-mail-ck    Remote Mail Checking Protocol
53    DNS    Domain Name Server

Protokol IP merupakan datagram yang tidak reliable dan connectionless. Karena didisain sedemikian rupa adalah untuk membuat sumber daya jaringan lebih efisien. Walaupun demikian IP memiliki 2 defisiensi yaitu : lack of error control dan lack of assistance mechanism. Protokol IP tidak memiliki no error-reporting atau error-corecting mechanism. Lalu apa yang terjadi apabila sesuatu masalah berlaku? ICMP
didisain untuk mengkompensasi 2 defisiensi tersebut. ICMP sebenarnya adalah protocol yang mendukung dan mendampingi protokol IP. Gambar 2.10 adalah pemetaan posisi ICMP dalam network layer (lapisan network). Jadi ICMP itu sendiri adalah network layer.

5. Rancangan Sistem

5.1 Arsitektur Aplikasi
Diagram berikut menunjukan kelas utama dari TCPUDP yang menerangkan hubungan antara beberapa kelas utama dari aplikasi dan fungsinya masing-masing. Hubungannya yang di deskripsikan dalam bentuk UML (Uninified Modelling Language) seperti yang ditunjukan

6.2 Diagram Alir
Aplikasi TCPUDP tidak berjalan secara tunggal melainkan harus ada aplikasi lain yang akan memantulkan paket data yang dikirimkannya. Aplikasi yang memantulkan paket data tersebut adalah UDPecho yang berjalan bersamaan dengan aplikasi TCPUDP pada ponsel dan echoserver yang adalah aplikasi server sederhana yang berjalan pada lingkungan Windows NT.

6. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari hasil pengimplementasian dan pengujian aplikasi TCPUDP pada ponsel Nokia 9210i Communicator adalah:
1.    Aplikasi TCPUDP dapat menghasilkan IP Address pada ponsel sehingga ponsel dapat terkoneksi dengan komputer menggunakan protokol TCP/IP.
2.    Protokol TCP/IP dapat digunakan dalam koneksi antara ponsel dengan komputer.
3.    Kecepatan pengujian koneksi berlangsung cukup lambat karena perbedaan sistem antara ponsel dan komputer yang cukup signifikan serta media transmisi yang digunakan untuk menyalurkan data.

7. Saran
Implementasi dari aplikasi TCPUDP pada ponsel masih sangat sederhana dan masih terdapat kekurangan dikarenakan hanya diaplikasikan pada satu jenis ponsel saja serta belum dapat digunakan untuk pengiriman data. Aplikasi ini perlu dikembangkan lebih lanjut untuk menyempurnakan koneksi antara ponsel dengan komputer menggunakan protokol TCP atau UDP sehingga dapat melakukan pertukaran data antara kedua perangkat tersebut. Untuk tahap pengembangan selanjutnya diharapkan dapat berjalan dalam platform yang lebih variatif. Dengan dikembangkannya aplikasi ini, berarti dimungkinkan untuk  menerapkan jaringan antar perangkat yang berbeda sistem.

8. Daftar Pustaka
[1].    Hartono, J., (2000). Pengenalan Komputer. Yogyakarta: Andi.
[2].    Hunt, C. (1992). TCP/IP Network Administration. California: O'Reilly & Associates.
[3].    Irawan, B. (2002). Pengantar Jaringan Komputer. Bandung: Unikom.
[4].    Purbo, O.W. (1998) TCP/IP standar, Desain dan Implementasi. Jakarta: Elexmedia Komputindo.
[5].    Rafiudin, R. (2004) Panduan membangun Jaringan komputer untuk pemula. Jakarta: Elex Media Komputindo.
[6].    http://www.forum.nokia.com
[7].    http://www.symbian.com
[8].    http://www.stttelkom.ac.id/helpdesk/belajar/protokol/protokol2.html
[9].    http://www.anu.edu.au/people/Roger.Clarke/II/IPrimerTCPIP.html

Pengertian Jaringan

Jaringan komputer adalah
sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung dalam satu kesatuan
. Informasi dan databergerak melalui kabel atau tanpa kabel sehingga memungkinkan penggunajaringan komputer dapat saling bertukar data, mencetak pada printer yangsama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubungdengan jaringan. Setiap komputer, printer atau periferal yang terhubungdengan jaringan disebut
node
Pengenalan Dasar Tentang Jaringan Komputer
Berdasarkan kriterianya, jaringan komputer dibedakan menjadi 4 yaitu:

1. Berdasarkan distribusi sumber informasi/data

- Jaringan terpusat
Jaringan ini terdiri dari komputer klient dan server yang mana komputer klient yang berfungsi sebagai perantara untuk mengakses sumber informasi/data yang berasal dari satu komputer server

- Jaringan terdistribusi
Merupakan perpaduan beberapa jaringan terpusat sehingga terdapat beberapa komputer server yang saling berhubungan dengan klient membentuk sistem jaringan tertentu.


2. Berdasarkan jangkauan geografis dibedakan menjadi:

- Jaringan LAN
merupakan jaringan yang menghubungkan 2 komputer atau lebih dalam cakupan seperti laboratorium, kantor, serta dalam 1 warnet.

- Jaringan MAN
Merupakan jaringan yang mencakup satu kota besar beserta daerah setempat. Contohnya jaringan telepon lokal, sistem telepon seluler, serta jaringan relay beberapa ISP internet.

- Jaringan WAN
Merupakan jaringan dengan cakupan seluruh dunia. Contohnya jaringan PT. Telkom, PT. Indosat, serta jaringan GSM Seluler seperti Satelindo, Telkomsel, dan masih banyak lagi.


3. Berdasarkan peranan dan hubungan tiap komputer dalam memproses data.

- Jaringan Client-Server
Pada jaringan ini terdapat 1 atau beberapa komputer server dan komputer client. Komputer yang akan menjadi komputer server maupun menjadi komputer client dan diubah-ubah melalui software jaringan pada protokolnya. Komputer client sebagai perantara untuk dapat mengakses data pada komputer server sedangkan komputer server menyediakan informasi yang diperlukan oleh komputer client.

-Jaringan Peer-to-peer
Pada jaringan ini tidak ada komputer client maupun komputer server karena semua komputer dapat melakukan pengiriman maupun penerimaan informasi sehingga semua komputer berfungsi sebagai client sekaligus sebagai server.


4. Berdasarkan media transmisi data

- Jaringan Berkabel (Wired Network)
Pada jaringan ini, untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lain diperlukan penghubung berupa kabel jaringan. Kabel jaringan berfungsi dalam mengirim informasi dalam bentuk sinyal listrik antar komputer jaringan.

- Jaringan Nirkabel (Wireless Network)
Merupakan jaringan dengan medium berupa gelombang elektromagnetik. Pada jaringan ini tidak diperlukan kabel untuk menghubungkan antar komputer karena menggunakan gelombang elektromagnetik yang akan mengirimkan sinyal informasi antar komputer jaringan.

SEJARAH JARINGAN KOMPUTER
    Konsep jaringan komputer lahir pada tahun 1940-an di Amerika dari sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di laboratorium Bell dan group riset Harvard University yang dipimpin profesor H. Aiken. Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan dengan kaidah antrian.
    Ditahun 1950-an ketika jenis komputer mulai membesar sampai terciptanya super komputer, maka sebuah komputer mesti melayani beberapa terminal (lihat Gambar 1) Untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama TSS (Time Sharing System), maka untuk pertama kali bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah host komputer. Dalam proses TSS mulai nampak perpaduan teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi yang pada awalnya berkembang sendiri-sendiri.


Gambar 1 Jaringan komputer model TSS
    Memasuki tahun 1970-an, setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Seperti pada Gambar 2, dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dala proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara teknologi komputer dan telekomunikasi, karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.


Gambar 2 Jaringan komputer model distributed processing
    Selanjutnya ketika harga-harga komputer kecil sudah mulai menurun dan konsep proses distribusi sudah matang, maka penggunaan komputer dan jaringannya sudah mulai beragam dari mulai menangani proses bersama maupun komunikasi antar komputer (Peer to Peer System) saja tanpa melalui komputer pusat. Untuk itu mulailah berkembang teknologi jaringan lokal yang dikenal dengan sebutan LAN. Demikian pula ketika Internet mulai diperkenalkan, maka sebagian besar LAN yang berdiri sendiri mulai berhubungan dan terbentuklah jaringan raksasa WAN.
kembali ke atas
JENIS JARINGAN KOMPUTER
Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu;
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.

4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan internet.

5. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
kembali ke atas

MODEL REFERNSI OSI DAN STANDARISASI
    Untuk menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor komputer diperlukan sebuah aturan baku yang standar dan disetejui berbagai fihak. Seperti halnya dua orang yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah fihak. Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protokol. Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO (International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan model referensi ini dalam mengembangkan protokolnya.
    Model referensi OSI terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model referensi ini tidak hanya berguna untuk produk-produk LAN saja, tetapi dalam membangung jaringan Internet sekalipun sangat diperlukan. Hubungan antara model referensi OSI dengan protokol Internet bisa dilihat dalam Tabel 1.
Tabel 1. Hubungan referensi model OSI dengan protokol Internet
MODEL OSI    TCP/IP    PROTOKOL TCP/IP
NO.    LAPISAN        NAMA PROTOKOL    KEGUNAAN
7    Aplikasi    Aplikasi    DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)    Protokol untuk distribusi IP pada jaringan dengan jumlah IP yang terbatas
            DNS (Domain Name Server)    Data base nama domain mesin dan nomer IP
            FTP (File Transfer Protocol)    Protokol untuk transfer file
            HTTP (HyperText Transfer Protocol)    Protokol untuk transfer file HTML dan Web
            MIME (Multipurpose Internet Mail Extention)    Protokol untuk mengirim file binary dalam bentuk teks
            NNTP (Networ News Transfer Protocol)    Protokol untuk menerima dan mengirim newsgroup
            POP (Post Office Protocol)    Protokol untuk mengambil mail dari server
            SMB (Server Message Block)    Protokol untuk transfer berbagai server file DOS dan Windows
6    Presentasi        SMTP (Simple Mail Transfer Protocol)    Protokol untuk pertukaran mail
            SNMP (Simple Network Management Protocol)    Protokol untuk manejemen jaringan
            Telnet    Protokol untuk akses dari jarak jauh
            TFTP (Trivial FTP)    Protokol untuk transfer file
5    Sessi        NETBIOS (Network Basic Input Output System)    BIOS jaringan standar
            RPC (Remote Procedure Call)    Prosedur pemanggilan jarak jauh
            SOCKET    Input Output untuk network jenis BSD-UNIX
4    Transport    Transport    TCP (Transmission Control Protocol)    Protokol pertukaran data berorientasi (connection oriented)
            UDP (User Datagram Protocol)    Protokol pertukaran data non-orientasi (connectionless)
3    Network    Internet    IP (Internet Protocol)    Protokol untuk menetapkan routing
            RIP (Routing Information Protocol)    Protokol untuk memilih routing
            ARP (Address Resolution Protocol)    Protokol untuk mendapatkan informasi hardware dari nomer IP
            RARP (Reverse ARP)    Protokol untuk mendapatkan informasi nomer IP dari hardware
2    Datalink    LLC    Network Interface    PPP (Point to Point Protocol)    Protokol untuk point ke point
                SLIP (Serial Line Internet Protocol)    Protokol dengan menggunakan sambungan serial
        MAC        Ethernet, FDDI, ISDN, ATM
1    Fisik       
Standarisasi masalah jaringan tidak hanya dilakukan oleh ISO saja, tetapi juga diselenggarakan oleh badan dunia lainnya seperti ITU (International Telecommunication Union), ANSI (American National Standard Institute), NCITS (National Committee for Information Technology Standardization), bahkan juga oleh lembaga asosiasi profesi IEEE (Institute of Electrical and Electronics Engineers) dan ATM-Forum di Amerika. Pada prakteknya bahkan vendor-vendor produk LAN bahkan memakai standar yang dihasilkan IEEE. Kita bisa lihat misalnya badan pekerja yang dibentuk oleh IEEE yang banyak membuat standarisasi peralatan telekomunikasi seperti yang tertera pada Tabel 2.
Tabel 2. Badan pekerja di IEEE
WORKING GROUP    BENTUK KEGIATAN
IEEE802.1     Standarisasi interface lapisan atas HILI (High Level Interface) dan Data Link termasuk
 MAC (Medium Access Control) dan LLC (Logical Link Control)
IEEE802.2     Standarisasi lapisan LLC
IEEE802.3     Standarisasi lapisan MAC untuk CSMA/CD (10Base5, 10Base2, 10BaseT, dll.)
IEEE802.4     Standarisasi lapisan MAC untuk Token Bus
IEEE802.5     Standarisasi lapisan MAC untuk Token Ring
IEEE802.6     Standarisasi lapisan MAC untuk MAN-DQDB (Metropolitan Area Network-Distributed
 Queue Dual Bus.)
IEEE802.7     Grup pendukung BTAG (Broadband Technical Advisory Group) pada LAN
IEEE802.8     Grup pendukung FOTAG (Fiber Optic Technical Advisory Group.)
IEEE802.9     Standarisasi ISDN (Integrated Services Digital Network) dan IS (Integrated Services ) LAN
IEEE802.10     Standarisasi masalah pengamanan jaringan (LAN Security.)
IEEE802.11     Standarisasi masalah wireless LAN dan CSMA/CD bersama IEEE802.3
IEEE802.12     Standarisasi masalah 100VG-AnyLAN
IEEE802.14     Standarisasi masalah protocol CATV
kembali ke atas

TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER
    Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri.
1.    Topologi BUS


Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan:                              Kerugian:
- Hemat kabel                            - Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
- Layout kabel sederhana           - Kepadatan lalu lintas
- Mudah dikembangkan              - Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
                                                - Diperlukan repeater untuk jarak jauh
2.    Topologi TokenRING


Topologi TokenRING terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan:                              Kerugian:
- Hemat kabel                            - Peka kesalahan
                                                - Pengembangan jaringan lebih kaku
3.    Topologi STAR


Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan:
- Paling fleksibel                      
- Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain
- Kontrol terpusat
- Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
- Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian:
- Boros kabel                     
- Perlu penanganan khusus
- Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4.    Topologi Peer-to-peer Network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.
kembali ke atas

ETHERNET
    Ethernet adalah sistem jaringan yang dibuat dan dipatenkan perusahaan Xerox. Ethernet adalah implementasi metoda CSMA/CD (Carrier Sense Multiple Access with Collision Detection) yang dikembangkan tahun 1960 pada proyek wireless ALOHA di Hawaii University diatas kabel coaxial. Standarisasi sistem ethernet dilakukan sejak tahun 1978 oleh IEEE. (lihat Tabel 2.) Kecepatan transmisi data di ethernet sampai saat ini adalah 10 sampai 100 Mbps. Saat in yang umum ada dipasaran adalah ethernet berkecepatan 10 Mbps yang biasa disebut seri 10Base. Ada bermacam-macam jenis 10Base diantaranya adalah: 10Base5, 10Base2, 10BaseT, dan 10BaseF yang akan diterangkan lebih lanjut kemudian.
     Pada metoda CSMA/CD, sebuah host komputer yang akan mengirim data ke jaringan pertama-tama memastikan bahwa jaringan sedang tidak dipakai untuk transfer dari dan oleh host komputer lainnya. Jika pada tahap pengecekan ditemukan transmisi data lain dan terjadi tabrakan (collision), maka host komputer tersebut diharuskan mengulang permohonan (request) pengiriman pada selang waktu berikutnya yang dilakukan secara acak (random). Dengan demikian maka jaringan efektif bisa digunakan secara bergantian.
    Untuk menentukan pada posisi mana sebuah host komputer berada, maka tiap-tiap perangkat ethernet diberikan alamat (address) sepanjang 48 bit yang unik (hanya satu di dunia). Informasi alamat disimpan dalam chip yang biasanya nampak pada saat komputer di start dalam urutan angka berbasis 16, seperti pada Gambar 3.


Gambar 3. Contoh ethernet address.
48 bit angka agar mudah dimengerti dikelompokkan masing-masing 8 bit untuk menyetakan bilangan berbasis 16 seperti contoh di atas (00 40 05 61 20 e6), 3 angka didepan adalah kode perusahaan pembuat chip tersebut. Chip diatas dibuat oleh ANI Communications Inc. Contoh vendor terkenal bisa dilihat di Tabel 3, dan informasi lebih lengkap lainnya dapat diperoleh di http://standards.ieee.org/regauth/oui/index.html
Tabel 3. Daftar vendor terkenal chip ethernet
NOMOR KODE    NAMA VENDOR
00:00:0C     Sisco System
00:00:1B     Novell
00:00:AA     Xerox
00:00:4C     NEC
00:00:74     Ricoh
08:08:08     3COM
08:00:07     Apple Computer
08:00:09     Hewlett Packard
08:00:20     Sun Microsystems
08:00:2B     DEC
08:00:5A     IBM
Dengan berdasarkan address ehternet, maka setiap protokol komunikasi (TCP/IP, IPX, AppleTalk, dll.) berusaha memanfaatkan untuk informasi masing-masing host komputer dijaringan.
A.    10Base5
Sistem 10Base5 menggunakan kabel coaxial berdiameter 0,5 inch (10 mm) sebagai media penghubung berbentuk bus seperti pad Gambar 4. Biasanya kabelnya berwarna kuning dan pada kedua ujung kebelnya diberi konsentrator sehingga mempunyai resistansi sebesar 50 ohm. Jika menggunakan 10Base5, satu segmen jaringan bisa sepanjang maksimal 500 m, bahkan jika dipasang penghubung (repeater) sebuah jaringan bisa mencapai panjang maksimum 2,5 km.
Seperti pada Gambar 5, antara NIC (Network Interface Card) yang ada di komputer (DTE, Data Terminal Equipment) dengan media transmisi bus (kabel coaxial)-nya diperlukan sebuah transceiver (MAU, Medium Attachment Unit). Antar MAU dibuat jarak minimal 2,5 m, dan setiap segment hanya mampu menampung sebanyak 100 unit. Konektor yang dipakai adalah konektor 15 pin.



Gambar 4. Jaringan dengan media 10Base5.


Gambar 5. Struktur 10Base5.
B.    10Base2
Seperti pada jaringan 10Base5, 10Base2 mempunyai struktur jaringan berbentuk bus. (Gambar 6). Hanya saja kabel yang digunakan lebih kecil, berdiameter 5 mm dengan jenis twisted pair. Tidak diperlukan MAU kerena MAU telah ada didalam NIC-nya sehingga bisa menjadi lebih ekonomis. Karenanya jaringan ini dikenal juga dengan sebutan CheaperNet. Dibandingkan dengan jaringan 10Base5, panjang maksimal sebuah segmennya menjadi lebih pendek, sekitar 185 m, dan bisa disambbung sampai 5 segmen menjadi sekitar 925 m. Sebuah segmen hanya mampu menampung tidak lebih dari 30 unit komputer saja. Pada jaringan ini pun diperlukan konsentrator yang membuat ujung-ujung media transmisi busnya menjadi beresistansi 50 ohm. Untuk jenis konektor dipakai jenis BNC.



Gambar 6. Jaringan dengan media 10Base5.


Gambar 7. Struktur 10Base2.
C.    10BaseT
Berbeda dengan 2 jenis jaringan diatas, 10BaseT berstruktur bintang (star) seperti terlihat di Gambar 8. Tidak diperlukan MAU kerena sudah termasuk didalam NIC-nya. Sebagai pengganti konsentrator dan repeater diperlukan hub karena jaringan berbentuk star. Panjang sebuah segmen jaringan maksimal 100 m, dan setiap hub bisa dihubungkan untuk memperpanjang jaringan sampai 4 unit sehingga maksimal komputer tersambung bisa mencapai 1024 unit.



Gambar 8. Jaringan dengan media 10BaseT.


Gambar 9. Struktur 10BaseT.
Menggunakan konektor modular jack RJ-45 dan kabel jenis UTP (Unshielded Twisted Pair) seperti kabel telepon di rumah-rumah. Saat ini kabel UTP yang banyak digunakan adalah jenis kategori 5 karena bisa mencapai kecepatan transmisi 100 Mbps. Masing-masing jenis kabel UTP dan kegunaanya bisa dilihat di Table 4.
Tabel 4. Jenis kabel UTP dan aplikasinya.
KATEGORI    APLIKASI
Category 1     Dipakai untuk komunikasi suara (voice), dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah
Category 2     Terdiri dari 4 pasang kabel twisted pair dan bisa digunakan untuk komunikasi data sampai
 kecepatan 4 Mbps
Category 3     Bisa digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai 10 Mbps dan digunakan
 untuk Ethernet dan TokenRing
Category 4     Sama dengan category 3 tetapi dengan kecepatan transmisi sampai 16 Mbps
Category 5     Bisa digunakan pada kecepatan transmisi sampai 100 Mbps, biasanya digunakan untuk
 FastEthernet (100Base) atau network ATM
D.    10BaseF
Bentuk jaringan 10BaseF sama dengan 10BaseT yakni berbentuk star. Karena menggunakan serat optik (fiber optic) untuk media transmisinya, maka panjang jarak antara NIC dan konsentratornya menjadi lebih panjang sampai 20 kali (2000 m). Demikian pula dengan panjang total jaringannya. Pada 10BaseF, untuk transmisi output (TX) dan input (RX) menggunakan kabel/media yang berbeda.


Gambar 10. Struktur 10BaseF.


Gambar 11. Foto NIC jenis 10Base5, 10Base2, dan 10BaseT.
E.    Fast Ethernet (100BaseT series)
Selai jenis NIC yang telah diterangkan di atas, jenis ethernet chip lainnya adalah seri 100Base. Seri 100Base mempunyai beragam jenis berdasarkan metode akses datanya diantaranya adalah: 100Base-T4, 100Base-TX, dan 100Base-FX. Kecepatan transmisi seri 100Base bisa melebihi kecepatan chip pendahulunya (seri 10Base) antara 2-20 kali (20-200 Mbps). Ini dibuat untuk menyaingi jenis LAN berkecepatan tinggi lainnya seperti: FDDI, 100VG-AnyLAN dan lain sebagainya.